FAO mengapresiasi pertanian dan ketahanan pangan Indonesia selama pandemi

id pertanian,kementerian pertanian,fao

FAO mengapresiasi pertanian dan ketahanan pangan Indonesia selama pandemi

Arsip Foto - Logo Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) terlihat di pintu kantor pusat di Roma, Rabu (31/8/2005). ANTARA/REUTERS/Alessandro Bianchi/am.

Seperti yang kita tahu bahwa pertanian Indonesia mampu untuk tumbuh positif selama masa pandemi, kata Aryal

Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk Indonesia Rajendra Aryal mengapresiasi kemajuan sektor pertanian dan ketahanan pangan melalui program dan kebijakan yang dilakukan Indonesia dalam memenuhi pangan masyarakat selama pandemi COVID-19.

“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepemimpinan Bapak Menteri Pertanian yang sangat baik pada pertanian Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa pertanian Indonesia mampu untuk tumbuh positif selama masa pandemi,” kata Aryal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sebagai Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Aryal menyebut pandemi COVID-19 dan perubahan iklim telah memberi tantangan besar dalam hal pemenuhan pangan bagi banyak negara di dunia.

Ia menekankan pihaknya akan mendukung penuh Kementerian Pertanian dalam hal mewujudkan ketahanan pangan nasional maupun secara global.

“Seperti yang Pak Menteri katakan, kami bekerja sama dengan kuat dalam melakukan transformasi pada sistem pertanian Indonesia, dan FAO selalu siap sedia untuk memberikan technical support bagi pertanian Indonesia. Dan kami akan mengoneksikannya dengan rencana kerja FAO, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pihaknya bersama dengan FAO akan melakukan berbagai akselerasi untuk pertanian di Indonesia. Ia mengaku pandemi dan perubahan iklim telah menjadi tantangan besar bagi pertanian di banyak negara. Syahrul berharap dukungan FAO dapat memperkuat sektor pertanian termasuk dalam hal inovasi dan teknologi ke depan.

“Kerja sama kami bersama FAO adalah melakukan mitigasi terhadap tantangan perubahan iklim yang ekstrem, seperti melakukan mekanisasi, ataupun menciptakan varietas-varietas yang tahan cuaca. Dan kami ajak FAO hari ini ke lapangan untuk bersama-sama menyaksikan bagaimana potensi panen dan produksi padi di Kabupaten Karawang sebagai salah satu wilayah penghasil beras terbesar,” kata Syahrul.

Berdasarkan angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS), capaian produksi beras 2021 mencapai 31,69 juta ton atau naik 0,35 juta ton dengan persentase 1,12 persen dibandingkan 2020. Surplus pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 1,65 juta ton. Bila ditambahkan dengan stok pada tahun 2021 (carry over tahun 2020) yang mencapai 7,32 ton maka total surplus beras lebih dari sembilan juta ton.