ITERA-Tanggamus sepakati kolaborasi program

id lampung, itera

ITERA-Tanggamus sepakati kolaborasi program

Rektor ITERA terima audensi Pemkab Tanggamus secara virtual (Antaralampung/ITERA)

Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknololgi Sumatera (ITERA) dan Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Lampung, sepakat melakukan kolaborasi program, mulai dari pendidikan, pemanfaatan potensi sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat, hingga pemanfaatan teknologi dan hasil riset yang telah berhasil dikembangkan ITERA.

Hal tersebut menjadi pembahasan utama dalam audiensi yang dilakukan oleh Rektor ITERA Mitra Djamal, dengan Bupati Tangamus, Dewi Handajani, yang dilaksanakan secara virtual beberapa waktu lalu.

Bupati Tangamus, Dewi Handajani, menyampaikan bahwa Tanggamus memiliki potensi yang sangat lengkap, mulai dari sumber daya alam laut, pariwisata, perkebunan, dan pertanian yang luar biasa, peternakan, hingga sumber daya manusia.

“Dengan penuh kehangatan kami menyambut baik kerja sama dengan ITERA, sebab membangun dengan konsep pentahelik, perlu keterlibatan para akademisi. Banyak yang kami lakukan perlu mendapatkan dampingan salah satunya dari ITERA,” ujar Bupati Tangamus, Dewi Handajani.

Baca juga: Dosen ITERA edukasi warga kawasan Krakatau tentang bencana dan potensi wisata

Ia menjelaskan, dari potensi yang begitu banyak di Tanggamus butuh intervensi, dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk ITERA, agar potensi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Tanggamus.

Tanggamus juga sedang memiliki beberapa program strategis nasional seperti Kawasan Industri Maritim (KIM), hingga  menjadi pilot project program Integrated Corporation of Agricultural Research, Development and Empowerment (I-CARE) Kementerian Pertanian, terutama dalam pengembangan petani kopi dan ternak kambing.

“Dari potensi yang begitu banyak di Tanggamus butuh intervensi, dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk ITERA, agar potensi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Tanggamus,” tambah Bupati.

Ia berhadap dengan sentuhan dan dukungan teknologi yang dimiliki ITERA, dapat menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan.

Baca juga: Peringati Hari Keantariksaan Nasional, OAIL ITERA ajak lestarikan gelap

Sementara Rektor ITERA, Mitra Djamal, menyebut, ITERA dan Pemkab Tanggamus telah memiliki beberapa kerja sama yang sudah berjalan, diantaranya pemberian beasiswa bagi putra putri Tanggamus yang berkuliah di ITERA, dan program lain. Rektor juga menyampaikan bahwa ITERA didirikan untuk menyiapkan sumber daya manusia ahli di bidang sains dan teknologi untuk menangani permasalahan yang dihadapi Sumatera termasuk di seluruh kabupaten di Provinsi Lampung.

“Kami ingin seluruh kabupaten bisa merasakan kehadiran ITERA untuk membantu pembangunan, dari sisi sains, teknologi dan seni,” ujar Mitra Djamal.

Saat ini ITERA telah memiliki 35 Program Studi S1 dan satu Prodi Magister Fisika. Selain itu terdapat juga 14 pusat riset dan inovasi, dan 34 layanan kepakaran yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh daerah di Sumatera, termasuk Tanggamus dalam melaksanakan pembangunan.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama juga turut dipaparkan beberapa hasil riset dan teknologi yang dihasilkan ITERA, mulai dari teknologi pupuk pertanian, alat pendeteksi tanah longsor, pemetaan potensi banjir, hingga teknologi informasi yang dapat diterapkan di pemerintahan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tanggamus merespon baik beberapa hasil riset dan teknologi ITERA, diantaranya tentang alat pendeteksi longsor yang dinilai dibutuhkan oleh Kabupaten Tanggamus, yang memiliki beberapa wilayah rawan longsor. 

Dalam audiensi tersebut, dihadiri oleh Kepala Biro Umum dan Akademik drh. Sri Sulistiawati, M.M., Ketua Jurusan Teknologi, Infrastruktur dan Kewilayahan ITERA, Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., Ketua LPPM ITERA Acep Purqon, Ph.D., Kepala UPT TIK Heriansyah, S.T., M.T., dan Sekretaris LPPM ITERA Dr. Raden Putra. Sementara turut mendamping Bupati Tanggamus, Sekretaris Kabupaten Hamid Heriansyah Lubis beserta jajaran kepala dinas.

Baca juga: Rektor Itera terima audensi BSI secara virtual