Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga Penelitian Pengabdian dan Penjamin Mutu Pendidikan (LP3MP) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui salah satu dosen Baiq Rindang Aprildahani, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pengembangan daya tarik wisata bertema Edukasi kebencanaan kepada masyarakat di kawasan sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK), beberapa waktu lalu.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bekerjasama dengan mitra PT. Volcano Tours tersebut diselenggarakan di Pulau Sebesi yang berjarak kurang lebih 20 km dari GAK. Hadir sebagai narasumber dosen ITERA, Andi Syahputra.
Dalam sosialisasi yang dipandu oleh dosen ITERA, Rahmattullah, narasumber Andi Syahputra menyampaikan, pengetahuan terkait potensi bencana dan mitigasi bencana yang tepat dan perlu dilakukan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana.
“Kawasan GAK juga menyimpan potensi wisata alternatif, diantaranya wisata sejarah letusan Gunung Krakatau, wisata alam daerah pesisir pantai sekitar kawasan GAK, wisata olahraga air berupa snorkling dan diving di sekitar kawasan GAK,” kata Andi
Ia menjelaskan potensi bencana yang dapat ditimbulkan dari aktivitas GAK diantaranya tsunami dan gempa bumi. Sebagai pendekatan mitigasi yang perlu dilakukan adalah dalam bentuk perlindungan potensi lingkungan dan insfrastruktur.
“Selain itu juga perlu memberikan pemahaman masyarakat agar memiliki kesiapsiagaan dengan penerapan early warning system skala tapak, koordinasi kelembagaan dan keberlanjutan kegiatan mitigasi,” ujar Andi.
Selain itu, GAK juga disebut menyimpan potensi wisata alternatif, diantaranya wisata sejarah letusan gunung krakatau, wisata alam daerah pesisir pantai sekitar kawasan GAK, wisata olahraga air berupa snorkling dan diving di sekitar kawasan GAK. Selain itu adanya potensi wisata edukasi pelestarian mangrove dan terumbu karang, hingga wisata budaya dan wisata belanja kuliner dengan beberapa produk kerajinan tangan dan makanan khas warga lokal.
Dalam sosialisasi tersebut turut diberikan alat sosialiasi terkait potensi kebencanaan dan wisata di kawasan Krakatau yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan sosialisasi kepada masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Pulau Sebesi. Kegiatan sosialisasi ditutup dengan mengunjungi beberapa lokasi wisata yang ada di sekitar Pulau Sebesi yang di damping perwakilan masyarakat desa.
“Kegiatan sosialisasi ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal dan khalayak umum, dalam upaya peningkatan pengetahuan terkait kebencanaan di Kawasan Krakatau, dan pengembangan potensi wisata alternatif,” ujar Andi.