Bandarlampung (ANTARA) - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari Program Studi Teknik Lingkungan, berhasil meraih juara ke-3 dalam ajang kompetisi inovasi bidang sanitasi tingkat internasional atau International 2nd Annual SanTech Hackathon bertajuk "Innovating in safely managed sanitation solutions for flood-prone and high-water table areas".
"Tentunya kami sangat senang dapat berkesempatan mengikuti lomba tingkat internasional seperti ini, terlebih dapat membawa prestasi yang mengharumkan nama Itera, bahkan Lampung dan Indonesia," kata perwakilan mahasiswa Itera Fachry, dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Kamis.Ia menuturkan bahwa bersama kedua kawannya, mereka menuangkan inovasi dalam perwujudan tangki septik yang cukup terjangkau, ramah lingkungan, dan dengan perawatan yang mudah, hal itu bertujuan untuk meningkatkan sanitasi dan kehidupan masyarakat pesisir ke tingkat yang lebih baik.
Sebab, lanjut dia, Indonesia merupakan negara maritim dimana terdapat beberapa wilayah pesisir yang memiliki sanitasi tidak memadai, dan perekonomian yang tidak mencukupi,
sehingga daya dukungnya sangat minim untuk kehidupan yang sehat dan bersih.
"Hal ini tentunya berpotensi mencemari badan air, kesehatan masyarakat dan lingkungan. Maka kami membuat inovasi ini guna meningkatkan sanitasi di wilayah pesisir," kata dia.
Dia bersama timnya pun mengaku tak menyangka akan mendapatkan juara ke-3 dengan inovasi yang dibuatnya sebab melihat lawan-lawan dari negara lain lebih berpengalaman dan profesional.
"Ternyata saat acara pengumuman kompetisi tersebut tim mahasiswa Itera bisa membuktikan bahwa mampu bersaing dengan tim dari berbagai negara di dunia dan mendapat juara tiga," kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa dalam persiapan mengikuti kompetisi itu banyak pihak yang turut membimbingnya serta memberikan masukan dari dosen-dosennya mengenai teknik baffle kompartemen sebagai rekayasa memperpanjang waktu detensi dan susunan teknis filter sebagai upaya peningkatan efisiensi pengolahan tangki septik.
"Selain itu tim juga berkordinasi dengan dosen dalam segi teknik pemaparan dan presentasi, saat menyampaikan ide sanitasinya," kata dia.
Fachry dan timnya yakni Rani Permatasuri, dan Gita Wulan Septiyani Pratiwi, sebelumnya merupakan satu dari lima kandidat yang mempelopori sistem sanitasi air limbah untuk daerah pedesaan.
Dalam kompetisi yang diadakan oleh organisasi internasional Finish Mondial tersebut, tim Itera berhasil meraih juara ke-3, sedangkan juara pertama diraih oleh tim Tanjun Associates LLP, India, dan juara kedua diraih Dr. Pawan Kumar Jha., yang juga berasal dari India.