Dokter dan Suster berlenggak-lenggok di "Catwalk"

id fasion show dokter, rumah sakit husada utama

Dokter dan Suster berlenggak-lenggok di "Catwalk"

Salah satu peserta saat tampil fashion show "Hijab Hunt" dalam rangka menyemarakkan Ramadhan 1436 Hijriah di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya, Sabtu (4/7). ( Foto Didik Suhartono)

Selain dokter dan suster, fashion show juga diikuti karyawan rumah sakit di bidang lainnya
Surabaya (ANTARA Lampung) - Dokter dan sejumlah suster Rumah Sakit Husada Utama Surabaya beradu lenggak-lenggok di atas "catwalk" untuk menampilkan gaun busana Muslim di lobi gedung setempat, Sabtu.

"Selain dokter dan suster, fashion show juga diikuti karyawan rumah sakit di bidang lainnya," ujar Ketua Panitia 'Glamour Moeslem Style', dr Lisna Aniek Farida, SPFKR, kepada wartawan.

Peragaan busana ini, kata dia, digelar dalam rangka menyemarakkan Ramadhan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, sekaligus memberi wadah bagi karyawan-karyawan rumah sakit untuk menunjukkan kemampuannya.

Tidak hanya peragaan busana, pada kesempatan tersebut juga digelar pelatihan tutorial hijab dengan harapan karyawan yang berjilbab bisa belajar menggunakannya sendiri.

"Tidak sedikit lho karyawan rumah sakit yang berhijab. Setelah pelatihan tutorial, hijab mereka akan lebih berwarna dan tampil lebih baik," kata dokter spesialis kesehatan fisik dan rehab tersebut.

Kegiatan yang digelar Keluarga Muslim Husada Utama itu merupakan tahun kedua dengan menampilkan sejumlah kategori peragaan, antara lain anak-anak, remaja dan dewasa.

"Khusus tahun ini juga diikuti dari umum atau bukan karyawan, mulai kategori anak umum, remaja dan dewasa," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang dokter yang turut dalam peragaan busana, dr Devitya Angielevi Sukarno, mengaku grogi saat namanya dipanggil dan harus berjalan di atas "catwalk" serta disaksikan ratusan penonton.

"Di awal tampil grogi itu sudah pasti, terutama di depan tim juri, tapi bermodal percaya diri, akhirnya semua bisa terlewati," katanya.

Dokter umum yang sehari-hari berdinas di Unit Gawat Darurat (UGD) tersebut mengenakan busana Muslim perpaduan warna cokelat tua dan muda dengan sepatu hitam hak tinggi.

Setelah peragaan usai, dokter berusia 32 tahun itu mengaku lebih memilih menjadi dokter daripada model karena merasa tidak pas kalau harus berlenggak-lenggok di atas "catwalk".