Ia mengatakan sebagai upaya mendorong hal tersebut pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan KONI dan asosiasi peselancar PSOI untuk melakukan pembinaan sumber daya manusia kepelatihan selancar lokal.
"Karena pelatih masih tetap menggunakan sumber daya manusia yang ada di Krui, maka untuk pembinaan serta pelatihan agar pelatih lebih piawai melatih atlet selancar, kami akan berkoordinasi ke KONI dan PSOI," katanya.
Dia menjelaskan dengan meningkatkan kapabilitas sumber daya kepelatihan diharapkan bisa meningkatkan kemampuan para atlet selancar lokal Krui.
"Karena potensi dan cabang olahraga selancar ini cuma ada di Krui, tidak ada di kabupaten lain maka fokus sasaran pembinaannya akan dilakukan disini," ucap dia.
Menurut dia, selain pengembangan sumber daya pelatih selancar, pihaknya juga akan meningkatkan bakat atlet selancar muda di Pesisir Barat.
"Pengembangan talenta muda atlet daerah juga akan dilakukan, seperti Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat berencana membuat ekstrakurikuler selancar ini kami dukung kalau ada konsep seperti itu. Sebab kami selalu mendukung dari sisi pengembangan olahraganya," tambahnya.
Ia melanjutkan dengan konsistennya pelaksanaan pembinaan bagi pelatih dan bibit atlet, diharapkan dapat menumbuhkan atlet-atlet berbakat daerah.
"Untuk memunculkan bibit atlet daerah tentu membutuhkan kerjasama semua pihak. Kalau misalkan bagi anak-anak yang berbakat dalam selancar dan akan diberikan beasiswa sekolah bisa kami koordinasikan dengan dinas terkait agar bibit atlet daerah ini semakin banyak," ujar dia lagi.
Baca juga: Menpora sebut WSL Krui Pro 2024 jadi ajang tingkatkan ekonomi dan pariwisata
Baca juga: Pesisir Barat targetkan kunjungan 20.000 wisatawan di WSL Krui Pro
Baca juga: Warga Lampung antusias saksikan kejuaraan WSL Krui Pro 2024