Cegah banjir, Pemkot Bandarlampung perlebar sungai Tanjung Karang Barat

id Lampung,Bandarlaapung,Banjir ,Pemkot Bandar Lampung,Eva,Bunda Eva,Eva Dwiana Hernan,Herman HN,Bandarlampung,Banjir

Cegah banjir, Pemkot Bandarlampung perlebar sungai Tanjung Karang Barat

Arsip - Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana dan sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait saat meninjau kondisi warga usai banjir yang melanda pada Sabtu (24/2/2024). ANTARA/Dian Hadiyatna.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung memperlebar sungai yang ada di daerah Gang Sawo, Kecamatan Tanjung Karang Barat guna mencegah banjir saat hujan dengan intensitas tinggi melanda kota ini.

"Untuk upaya antisipasi kami sudah beli tanah di Gang Sawo, agar sungai di daerah itu bisa diperlebar lagi," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana di Bandarlampung, Selasa.

Menurutnya, segala upaya dalam rangka pencegahan banjir sudah dilakukan oleh Pemkot Bandarlampung, seperti program grebek sungai, bersih-bersih untuk sungai, meninggikan tanggul, semua sudah dilaksanakan.

Namun, lanjut dia, ini adalah musibah yang memang tidak bisa dihindari, sehingga dalam kondisi seperti ini, pertolongan pertama yang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Sampai hari ini personel BPBD, Dinkes, Pol PP Damkar, masih terus membantu warga terdampak banjir pada Sabtu 24 Februari, dan kami akan terus memantaunya sampai mereka membaik," kata Eva..

Pada sisi lain, Eva juga meminta warga yang ingin membangun, rumah ataupun bangunan di Bandarlampung memperhatikan drainase dan pembuangan airnya, sehingga luapan air bisa dihindari.

"Kemudian membuang sampah tidak sembarangan ke sungai," katanya.

Wali Kota pun mengatakan bahwa Pemkot Bandarlampung telah menganggarkan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk membantu perbaikan rumah warga yang terdampak banjir di lima kecamatan.

"Yang kami beri bantuan adalah warga yang rumahnya dimasuki air hingga sedalam lutut orang dewasa," katanya.

Wali Kota Bandarlampung itu  mengatakan, besaran bantuan yang diberikan tersebut bervariasi tergantung dari tingkat kerusakan yang disebabkan oleh banjir.

"Kalau rusak parah, seperti ada yang jebol temboknya, itu kami berikan bantuan Rp20 juta, yang lainnya juga diberikan tapi bervariasi jumlahnya," kata dia.