Nelayan Labuhan Maringgai bersiap merayakan musim panen ikan

id Musim panen ikan, musim baratan, labuhan maringgai, lampung timur, nelayan, ikan teri

Nelayan Labuhan Maringgai bersiap merayakan musim panen ikan

Foto hasil tangkapan ikan teri dari nelayan bagan di wilayah Labuhan Maringgai, Lampung Timur. ANTARA/HO

Hasil tangkapan ikan teri sudah lumayan banyak.
Lampung Timur (ANTARA) - Musim panen ikan di wilayah perairan laut Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur sudah tiba. Musim panen ikan ini akan berlangsung  beberapa bulan ke depan, setidaknya sampai dengan April tahun 2024.

Nelayan Labuhan Maringgai umumnya menyebut musim panen ikan ini dengan musim Baratan atau musim angin barat.

Datangnya musim panen ikan ini, disambut gembira nelayan, karena pada musim ini, semua jenis ikan stoknya melimpah, dan mudah didapat.

Setiap nelayan berlayar melaut, mereka mendapat hasil tangkap ikan yang signifikan.

Ikan teri adalah salah satu jenis ikan yang sudah  banyak didapat nelayan pada awal musim panen ikan ini. 

"Hasil tangkapan ikan teri sudah lumayan banyak," kata Suki, nelayan tradisional bagan tancap di Labuhan Maringgai, Sabtu (29/10).

Suki menyebutkan, awal musim ini, jumlah hasil tangkapan para nelayan bagan tancap bervariasi. 

Ada yang sudah  mendapat hasil tangkapan 1 ton, bahkan ada yang sudah mendapatkan 2 ton.

"Saya sendiri kemarin alhamdulillah dapat 5 kuintal ikan teri," ujarnya lagi.

Ikan teri yang didapat jenis teri gepeng dan teri kepala merah.

Dia menyebutkan, harga jual basah ikan teri Rp12 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram.

Nelayan tradisional ini menaruh harapan besar, musim panen ikan di daerahnya berlangsung baik sehingga hasil yang didapat  maksimal.

"Semoga musim Baratan tahun ini hasilnya melimpah. Lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya pula.

Para nelayan lainnya di wilayah Labuhan Maringgai tengah bersiap menyambut musim panen ikan ini. Mereka pun mempersiapkan diri dengan membeli puluhan bambu untuk dijadikan bagan tancap di perairan laut.

"Saya mulai pasang bagan tancap awal bulan depan ini. Sekarang lagi memesan bambu-bambunya," kata Aab, nelayan tradisional.
Baca juga: Geliat nelayan Lampung Timur menghadapi musim angin barat