Pemkab Lampung Selatan tingkatkan pengawasan ternak antisipasi antraks

id Antraks ,LSD,Lampung Selatan,antraks lampung

Pemkab Lampung Selatan tingkatkan pengawasan ternak antisipasi antraks

Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan. ANTARA/Riadi Gunawan

Agar petugas lebih siaga dan waspada, edukasi ke peternak agar selalu lapor jika ada ternaknya yang sakit.

Lampung Selatan (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak, terutama dari luar daerah untuk mengantisipasi penyebaran penyakit antraks.

"Kami juga memperketat lalu lintas ternak terutama yang akan masuk dari Jawa, harus memenuhi persyaratan sudah divaksin PMK, sudah divaksin LSD, menunjukkan hasil laboratorium bebas antraks dan brucella juga," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan Rini Ariasih, di Kalianda, Minggu.

Ia juga mengatakan pihaknya terus melakukan edukasi melalui petugas di lapangan, seperti penyuluh, mantri hewan maupun dokter untuk meningkatkan terkait bahaya antraks.

"Agar petugas lebih siaga dan waspada, edukasi ke peternak agar selalu lapor jika ada ternaknya yang sakit," kata dia.

Dia juga mengimbau kepada peternak yang ada di Lampung Selatan, untuk selalu menjaga kebersihan kandang, dan tidak mendatangkan sapi, kerbau ataupun domba dari luar daerah.

"Agar peternak menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya, dan mengupayakan menekan keberadaan lalat dan nyamuk dengan rajin melakukan penyemprotan menggunakan obat semprot serangga dan menyemprotkan disinfektan ke kandang yang sudah dibersihkan," ujarnya pula.

Ribuan ekor hewan ternak sapi di Kabupaten Lampung Selatan terjangkit penyakit cacar kulit atau Lumpy Skin Disease (LSD), kata Rini Ariasih lagi.

"Laporan yang sudah diterima ada sekitar 3.000 hewan ternak sapi yang sakit LSD dari populasi sekitar 150.000," katanya.

Ia mengatakan, ribuan ternak sapi tersebut sedang dalam penanganan petugas, dan ada beberapa yang terjangkit meski sudah ada yang membaik, namun masih ada yang masih dalam proses pengobatan.

"Saat ini petugas masih menjalankan pengobatan pada ternak sapi yang sakit, dan petugas kami terus bergerak untuk melakukan vaksinasi serta pengobatan vaksinasi pada ternak sapi yang sehat," kata dia pula.

Dari sekitar 3.000 ekor ternak sapi yang terpapar LSD, kata dia, kondisinya sudah memasuki masa pemulihan.

"Kami sudah mendapatkan bantuan obat-obatan dan vaksin dari pemerintah pusat, yang langsung kami salurkan," katanya lagi.
Baca juga: Pemkab Tanggamus minta peternak laporkan ternak sakit cegah antraks
Baca juga: Pemkab Pesisir Barat minta peternak lapor ternak sakit cegah antraks