Perajin : Hari Batik Nasional momentum kenalkan batik sejak dini

id Lampung,Bandarlampung,Hari Batik Nasional,Batik

Perajin : Hari Batik Nasional momentum kenalkan batik sejak dini

Ilustrasi: Perajin batik sedang melakukan proses pewarnaan di kain. Bandarlampung. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Persatuan Perajin dan Pengusaha Batik Lampung  (P3BL) mengatakan bahwa "Hari Batik Nasional" merupakan momentum guna memperkenalkan batik daerah sejak dini kepada anak-anak.

"Banyak cara memperkenalkan batik khususnya batik lokal Lampung kepada masyarakat, salah satu yang kami lakukan dengan menggelar perlombaan membatik bagi anak dan remaja," kata salah satu anggota P3BL Anggraini Kumala Sari, di Bandarlampung, Rabu.

Menurutnya, batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia harus dilestarikan agar eksistensinya tetap terjaga dan makin dicintai oleh generasi muda.
  
"Tentunya keinginan kami akan keberadaan batik Lampung tetap terjaga, baik di tingkat lokal maupun nasional," kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa edukasi dan pemahaman tentang batik harus dilakukan kepada masyarakat luas.

"Yang harus diketahui masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja batik, adalah sesuatu yang proses pembuatan atau pewarnaannya memakai canting dan ditulis atau dicap. jadi kalau memakai printing itu tidak masuk dalam batik atau bisa diartikan kain motif batik," ujarnya.

Ia mengatakan dalam pagelaran lomba yang dilaksanakan pada 14-16 Oktober 2022 akan terdapat tiga kategori yakni mewarnai batik untuk anak-anak dengan maksimal usia 11 tahun, membatik untuk remaja dengan batas maksimal 20 tahun dan pameran model busana batik Lampung untuk usia 5 hingga 8 tahun.

"Gelaran yang kami buat ini guna memotivasi, memperkenalkan batik pada anak-anak sejak dini dan masyarakat terutama pemuda-pemudi untuk menjadikannya sebagai pakaian sehari-hari serta mencintainya," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini pun salah satu upaya melestarikan batik khususnya batik Lampung, serta menanamkan nilai-nilai kesadaran masyarakat untuk mencintai salah satu budaya Indonesia ini.

"Motif dan busana batik saat ini telah jauh berkembang sehingga dapat dipakai kapan pun dan oleh siapapun. Sekarang ini kalau tidak kita siapa lagi yang akan melestarikan batik, kalau kegiatan-kegiatan seperti ini tidak ada mau dibawa budaya kita ke depan," kata dia.