Polisi terus pantau perkembangan konflik internal di Unmal

id Lampung ,Bandarlampung.,Kota Bandarlampung ,Universitas Malahayati

Polisi terus pantau perkembangan konflik internal di Unmal

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari. (ANTARA/HO-Polda Lampung)

Hingga saat ini, jajaran Polresta Bandarlampung masih berada di lokasi Universitas Malahayati

Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung terus pantau perkembangan terkini terkait konflik internal di Universitas Malahayati (Unmal) yang hingga kini belum menemui titik terang.

"Hingga saat ini, jajaran Polresta Bandarlampung masih berada di lokasi Universitas Malahayati untuk memonitor perkembangan situasi dan memastikan kondisi tetap kondusif," kata Kabid Humas Polda Lampung Yuni Iswandari Yuyun dalam keterangannya di Bandarlampung, Ahad.

Dia mengatakan bahwa pihak kepolisian dikerahkan ke Universitas Malahayati setelah pada dini hari terdapat 200 orang dari Yayasan Teknologi Bandarlampung datang dengan menggunakan tiga unit bus ke lokasi.

"Namun mereka dihadang oleh mantan satpam dan kelompok Ambon dari pihak Muhammad Khadafi (Rektor Universitas Malahayati) yang telah bersiap menyambut kedatangan 200 orang tersebut," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, guna menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini Polresta Bandarlampung langsung turun untuk mencegah eskalasi konflik di lokasi.

"Kami berupaya mengedepankan dialog dan menghindari bentrokan fisik. Kami berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini. Jika ada pelanggaran hukum, tentu akan ditindak sesuai aturan,” kata dia.

Ia juga mengingatkan agar konflik internal yayasan tidak berdampak pada aktivitas akademik di Kampus Malahayati, kemudian mengajak semua pihak untuk mempercayakan penyelesaian sengketa ini kepada jalur hukum dan menghindari tindakan provokatif yang dapat memperkeruh keadaan.

“Mahasiswa dan tenaga pendidik tidak boleh terganggu dengan polemik ini. Kami akan terus mengawal agar situasi tetap aman,” kata dia.

Untuk diketahui Konflik Internal Universitas Malahayati Bandarlampung bermula dari pemilihan Rektor yang direbutkan antara anak dan ayah.

Adapun dua kubu yang berseteru dalam pemilihan rektor ini yakni pemilik Yayasan Universitas Malahayati, H Rusli Bintang dan anaknya yang merupakan anggota DPR RI Muhammad Khadafi.