Dispar Kabupaten Sleman siapkan Kaliurang dan Breksi hadapi "New Normal Pariwisata"

id Objek wisata Kaliurang,Taman Tebing Breksi,Dispar Kabupaten Sleman,New normal pariwisata,wisata kaliurang

Dispar Kabupaten Sleman siapkan Kaliurang dan Breksi hadapi "New Normal Pariwisata"

Pintu masuk objek wisata Kaliurang Kabupaten Sleman. ANTARA/ HO-Humas Pemkab Sleman

Kami menyiapkan dua destinasi yakni Kaliurang dan Taman Tebing Breksi untuk diterapkan protokol 'New Normal' Pariwisata

Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan dua destinasi wisata unggulan yakni wisata alam Kaliurang di Pakem dan Taman Tebing Breksi di Prambanan untuk diterapkan "New Normal Pariwisata" pada masa pandemi COVID-19 ini.

"Kami menyiapkan dua destinasi yakni Kaliurang dan Taman Tebing Breksi untuk diterapkan protokol 'New Normal' Pariwisata setelah lebih dua bulan dua objek wisata ini ditutup untuk kunjungan wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Selasa.

Menurut dia, jika konsep protokol "New Normal" Pariwisata ini dapat diterapkan di dua destinasi unggulan Kabupaten Sleman tersebut maka dapat dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan.

"Kami saat ini sedang mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung 'New Normal' Pariwisata tersebut dengan mengacu pada protokol kesehatan penanganan COVID-19," katanya.
Baca juga: Masyarakat di objek wisata Kaliurang Yogyakarta tetap beraktivitas walau sudah ditutup


Ia mengatakan, selain sarana dan prasarana, pihaknya juga terus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di dua destinasi tersebut untuk menuju ke "New Normal" Pariwisata.

"Kami juga mulai memberikan pemahaman dan edukasinya kepada SDM, termasuk pelaku pariwisata dan UMKM yang ada di dua destinasi tersebut untuk bisa mendukung 'New Normal' Pariwisata," katanya.

Sudarningsih mengatakan, edukasi tersebut telah dilakukan dengan diawali koordinasi secara daring (online) kepada para pelaku pariwisata melalui jaringan komunikasi yang ada dengan mengacu pada protokol kesehatan New Normal Pariwisata yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Jadi kami terus mengajak mereka untuk taat protokol COVID-19. Seperti misalnya nanti untuk jip wisata, yang dulu bisa membawa empat wisatawan, sekarang hanya dua wisatawan saja dengan mengatur jarak tempat duduk antarwisatawan, kemudian memakai masker dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, dari sisi sarana dan prasarana pihaknya juga akan mempersiapkan semua kebutuhan untuk protokol COVID-19, seperti memeriksa suhu tubuh wisatawan di area pintu retribusi, menyiapkan tempat-tempat cuci tangan sebanyak mungkin di lokasi wisata.

"Kami juga akan menempatkan petugas pengawas di area wisata untuk mengingatkan wisatawan yang tidak mengindahkan protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak saat di area kuliner dan lainnya," katanya.

Dengan diterapkannya "New Normal" Pariwisata ini, kata dia, diharapkan dapat menghidupkan kembali sektor pariwisata di Kabupaten Sleman sejak dua bulan lebih hingga berdampak pada para pelaku jasa pariwisata.

"Harapannya ini dapat kembali menghidupkan pariwisata di Sleman. Namun kami tetap harus meminta komitmen para pelaku pariwisata untuk taat dan serius menjalankan protokol COVID-19 untuk mendukung 'New Normal' Pariwisata," katanya.