Gas Bumi PGN Siap Tunjang Pertumbuhan Ekonomi Lampung

id pt pgn,pertumbuhan ekonomi lampung,gigih prakoso,dirut pgn

Gas Bumi PGN Siap Tunjang Pertumbuhan Ekonomi Lampung

Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan pencatatan pada Differential Pressure pada Flow Transmitter Area Metering Offtake Sutami Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Lampung, Selasa (20/11).. FOTO: ANTARA/Ardiansyah.

PGN selalu siap untuk menjadi penyedia energi gas bumi bagi kebutuhan pembangkit serta industri komersial di seluruh wilayah nusantara, terutama di wilayah Sumatera ini, ujar Gigih
Bandarlampung (Antaranews Lampung) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merupakan salah satu perusahaan negara yang bertugas menyediakan energi baik berupa gas bumi bagi Indonesia, dan Provinsi Lampung menjadi salah satu yang beruntung karena dialiri energi baik gas PGN.

Labuhan Maringgai Offtake Station (LBM OS) merupakan salah satu wujud komitmen PGN dalam penyediaan energi baik di Provinsi Lampung. LBM OS ini merupakan pintu gerbang infrastruktur jaringan serta penyaluran gas bumi ke wilayah Provinsi Lampung.

Gas bumi yang masuk di Lampung dialirkan melalui pipa South Sumatera West Java (SSWJ), inilah gas bumi yang dialirkan dari Station Pagardewa di Sumatera Selatan menuju Lampung, pipa diameter 32 Inci sepanjang 268 Km inilah yang menjadi penopang kebutuhan gas bumi untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Jawa Bagian Barat.

Direktur Utama PT PGN Gigih Prakoso dalam kunjungannya di Station LBM Lampung Timur mengatakan, kapasitas ini yang membuat pengguna gas bumi khususnya sektor pembangkit, industri dan komersial yang ada di Lampung semakin yakin kehandalan jaringan PGN merupakan satu-satunya alternatif energi yang dapat diperhitungkan dalam menopang kebutuhan industri komersial dan pembangkit.

"PGN selalu siap untuk menjadi penyedia energi gas bumi bagi kebutuhan pembangkit serta industri komersial di seluruh wilayah nusantara, terutama di wilayah Sumatera ini," ujar Gigih.
 
Ia mengatakan, pemanfaatan gas bumi wilayah Lampung hanya sekitar 40 persen dari kapasitas pipa yang ada. Pemanfaatan gas bumi untuk wilayah Lampung baru sekitar 34 BBTUD, meliputi PLTMG Tarahan 24 MW (4 BBTUD), PLTMG Sutami 30 MW (4.5 BBTUD), PLTG (MPP) New Tarahan 100 MW (22 BBTUD), serta pelanggan industri komersial lainnya.

Kapasitas pipa jaringan distribusi yang ada saat ini mampu mengalirkan 80 MMSCF.

Dengan kondisi saat ini, PGN menyatakan kesiapannya dalam mendukung pertumbuhan kawasan industri Lampung terutama kawasan-kawasan yang telah menjadi rencana pengembangan strategis Pemerintah Provinsi Lampung.

Efisiensi pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar telah dirasakan oleh berbagai industri yang ada di Lampung, di antaranya Garuda Food, Cheil Jeddang, Nestle, Coca-Cola, Aman Jaya Perdana, Hotel Sahid, Novotel, Bumi Menara Internusa, LDC Indonesia, dan masih banyak lagi industri lain di Lampung.

PT Nestle salah satu perusahaan di Lampung, yang sudah merasakan efisiensi penggunaan gas bumi PT PGN dari yang sebelumnya menggunakan bahan bakar solar. Perusahaan ini telah menggunakan gas PGN sejak Januari 2015.

Hal ini diungkap oleh Head of Engineering PT Nestle Indonesia Panjang Factory, Yulius Octavian Adhi Wibowo yang menyatakan PT Netsle telah menjadi pelanggan PT PGN sejak tiga tahun lalu, banyak sekali keuntungan yang didapatkan ketika sudah beralih dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas.

"Salah satu keuntungannya adalah di sisi perawatan (maintenence), perawatan mesin lebih ringan, energi yang di hasilkan lebih stabil, pemakaian menjadi lebih bersih, dan sampai saat ini suplai PGN lancar, tidak ada gangguan," kata Yulius belum lama ini.
 
Yulius menambahkan, setelah menggunakan gas dari PGN, pihaknya bisa menekan cost (biaya) hampir 40-50 persen dari penggunaan solar.

"Dari sisi saving kita bisa menghemat 40-50 persen dari cost, kita bisa turunkan setengahnya dengan menggunakan gas ini, energi yang tergeneresi juga lebih cenderung turun dibanding menggunakan bahan bakar yang sebelumnya. Pengaruh terhadap lingkungan, energi gas buangnya lebih bersih, besar pemakaian 60,70 meter kubik," katanya menjelaskan.
  
Tidak hanya perusahaan besar saja yang mendapat menekan pengeluarannya, di sektor pelanggan rumah tangga, keberadaan gas bumi PGN juga dirasa dapat menekan pengeluaran para ibu rumah tangga.

Syahdah Anwar, ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Durian Payung Bandarlampung ini mengaku pemakaian gas bumi PGN sangat membantu, karena saat dirinya menggunakan gas elpiji 12 kg, dalam sebulan habis satu tabung dan itu harus dibeli di warung sekitar rumah dengan harga Rp140 ribu/tabung.

"Kalo sekarang kami bisa hemat, karena biasanya sebulan pakai gas LPG 12 kg satu tabung, dan harus mengeluarkan uang sekitar Rp140 ribu, sekarang cuma bayar tagihan PGN Rp75 ribu/bulan, bisa hemat setengahnya dan pembayarannya pun mudah, karena bisa dibayar melalui Gopay," katanya.

Kehadiran PT PGN dan penyediaan gas di Provinsi Lampung diharapkan dapar mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini, sekaligus menggeliatkan perekonomian Lampung yang sejak beberapa tahun terakhir memang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.