Teheran (ANTARA) - Tujuh anak, termasuk seorang bayi perempuan berusia dua bulan, dilaporkan meninggal akibat cuaca dingin di Gaza dalam waktu 24 jam terakhir, menurut pejabat kesehatan setempat.
Direktur Kementerian Kesehatan Gaza, Monir al-Bashr, pada Rabu (26/2) mendesak organisasi internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil tindakan guna melindungi anak-anak dari dampak tragis perang genosida Israel di wilayah tersebut.
Israel telah melarang masuknya rumah-rumah mobil dan alat berat yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing di Gaza, meskipun ada perjanjian gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Akibatnya, banyak warga Palestina kini terpaksa bertahan hidup di tenda-tenda di tengah reruntuhan rumah mereka.
Al-Bashr menyatakan bahwa anak-anak terus meninggal karena pusat-pusat medis serta peralatan penting telah hancur di bagian utara wilayah yang terkepung tersebut.
Dia juga menyerukan bantuan kemanusiaan segera untuk mengatasi krisis kesehatan yang semakin memburuk di Gaza.
Sumber: IRNA-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dalam 24 jam, tujuh anak di Gaza meninggal akibat cuaca dingin ekstrem