Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung menyebutkan bahwa pengerjaan fisik infrastruktur jalan di provinsi tersebut tidak terpengaruh oleh efisiensi anggaran pemerintah.
"Efisiensi anggaran ini terjadi di semua organisasi perangkat daerah (OPD), di kami ada efisiensi Rp17 miliar tapi bukan dari porsi pengerjaan fisik, tapi yang terdampak itu seperti pos anggaran perjalanan dinas, alat tulis kantor dan kegiatan di hotel," ujar Kepala Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung Muhammad Taufiqullah di Bandarlampung, Jumat.
Oleh karena itu, ia memastikan bahwa berbagai pengerjaan fisik infrastruktur jalan di Provinsi Lampung tetap berjalan sesuai rencana karena pembenahan jalan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Infrastruktur tetap akan dibangun, karena Gubernur Lampung berpendapat bahwa ini penting dan masyarakat sudah lama menunggu, setiap keliling ke daerah pasti jalan yang dikeluhkan masyarakat. Jadi tidak mungkin anggarannya dipotong dan pengerjaan ini tetap dilakukan karena merupakan janji kerja," katanya.
Ia menambahkan pengerjaan fisik untuk infrastruktur jalan provinsi masih akan dilakukan dengan memanfaatkan anggaran melalui dana alokasi umum (DAU) dan dari anggaran APBD.
"Perbaikan jalan sudah dilakukan di beberapa lokasi di kabupaten dengan mobilitas masyarakat cukup tinggi dan kerusakan jalan yang cukup parah. Pengerjaan jalan provinsi ini bisa langsung terlaksana karena kita ada pendapatan asli daerah juga selain DAU dari pusat," ucap dia.
Menurut dia, ruas jalan yang saat ini tengah diperbaiki ada enam ruas, yaitu ruas jalan Pringsewu-Kalirejo, ruas jalan Kalirejo-Bangunrejo, ruas jalan Bandar Jaya-Mandala, ruas jalan Kotabumi-Bandarlampung, ruas jalan Jabung-Labuhan Maringgai dan ruas jalan Metro-Tanjung Karang.
"Beberapa waktu lalu memang ada protes masyarakat karena banyak jalan berlubang hingga memakan korban jiwa salah satunya di Pringsewu. Namun ini merupakan jalan nasional, mereka terdampak efisiensi dan sekarang sedang proses penganggaran jadi memang agak terlambat," tambahnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga infrastruktur jalan agar tetap dalam kondisi baik, setelah pemerintah daerah melakukan perbaikan.
"Sebenarnya untuk ruas jalan yang diprotes masyarakat sudah mau dianggarkan oleh Gubernur, cuma masalahnya perlu waktu, dan di tengah keterbatasan anggaran yang ada, perlu ada terobosan serta masyarakat harus ikut serta menjaga agar jalannya tetap baik dengan memperhatikan tonase muatan kendaraan," ujar dia.
Baca juga: Lampung targetkan biaya perbaikan jalan melalui CSR perusahaan Rp10 miliar
Baca juga: Pemprov Lampung sebut 52 ruas jalan provinsi diperbaiki tahun ini
Baca juga: Gubernur Lampung: Pemda siap percepat perbaikan jalan jelang mudik Lebaran