Mentan apresiasi penerapan sambung pucuk kopi oleh petani di Lampung Barat

id Mentan ke lampung, kopi lampung, sambung pucuk lampung, petani kopi lampung.

Mentan apresiasi penerapan sambung pucuk kopi oleh petani di Lampung Barat

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat berdiskusi dengan Presiden Jokowi bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di kebun kopi milik petani di Desa Kebahang, Kecamatan Batu Bekhak. Lampung Barat, Jumat (12/7/2024). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Petani kopi di Kabupaten Lampung Barat sebagian besar telah menerapkan teknologi sambung pucuk pada budidaya kopi robusta
Lampung Barat (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi penerapan sambung pucuk dalam budidaya kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat.
 
"Yang sangat menarik saat kunjungan adalah petani kopi di Kabupaten Lampung Barat sebagian besar telah menerapkan teknologi sambung pucuk pada budidaya kopi robusta," ujar Andi Amran Sulaiman berdasarkan keterangannya di Lampung Barat, Jumat.
 
Ia mengatakan dengan penerapan teknologi sambung pucuk pada budidaya kopi robusta yang diinisiasi oleh para petani di Kabupaten Lampung Barat maka produktivitas lahan pun menjadi lebih baik.
 
"Dengan sambung pucuk ini menghasilkan produktivitas mencapai 1,1 ton per hektare, atau di atas produktivitas rata-rata nasional 0,813 per hektare," ucap dia.
 
Dia menjelaskan Provinsi Lampung saat ini berada di posisi kedua sebagai daerah penghasil kopi secara nasional.
 
"Khusus Provinsi Lampung menjadi produsen kopi terbesar kedua nasional, dengan luas perkebunan mencapai 155.165 hektare," katanya.
 
Dan produksi kopi di Lampung rata-rata didominasi oleh kopi robusta dengan total jumlahnya mencapai 108.069 ton.
 
"Sedangkan luas areal kopi nasional di 2023 mencapai 1.268.905 hektare dengan rata-rata produksinya mencapai 756.097 ton atau terbesar keempat dunia dan menyumbang 6 persen kopi dunia," tambahnya.
 
Menurut dia, produksi kopi di Indonesia sebesar 91 persen merupakan kopi robusta dan 9 persen merupakan kopi arabika.
 
"Nilai ekspor pada periode 2020-2022 pun mengalami kenaikan 40 persen atau sebesar 326.451 dolar AS," kata dia.
 
Sebelumnya, nilai ekspor kopi Indonesia hanya 821.932 dolar AS dan menjadi 1.148.383 dolar AS.
 
"Sedangkan volume ekspor pun mengalami kenaikan sebesar 58.201 ton atau 15 persen. Dari sebelumnya 379.354 ton menjadi 437.555 ton," ucapnya lagi.

Diketahui di Kabupaten Lampung Barat dengan inovasi aktif para petani melakukan sambung pucuk telah menghasilkan berbagai klon kopi yang menjadi varietas unggul lokal daerah itu seperti klon kopi Cipto Cenggiring, klon kopi Imam Giham, dan sebagainya yang telah mendapatkan apresiasi oleh pemerintah daerah karena produktivitas tinggi serta tahan penyakit tanaman.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan apresiasi penerapan sambung pucuk kopi di Lampung Barat