Tanggamus (ANTARA) - Momentum perayaan Hari Keluarga Nasional dan menyambut Hari Anak Nasional, Danone Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) menggelar edukasi dan diskusi cegah stunting dari rumah dan sekolah (Cerdas) dengan tajuk 'Anak Sehat Terlindungi, Indonesia Maju,', di Kabupaten Tanggamus, Selasa.
Memilih salah satu taman kanak-kanak sebagai lokasi acara menjadi representasi bahwa Danone Indonesia serius dalam melakukan pencegahan stunting melalui 8.000 hari pertama. Melalui program Cerdas, TK diharapkan dapat menjadi lembaga pendidikan anak usia dini yang berperan dalam peningkatan mutu pola asuh dan edukasi gizi.
Wakil Bupati Tanggamus AM Syafi'i dalam sambutannya mengatakan, stunting dari sisi kesehatan merupakan penghambat anak mencapai titik maksimalnya, sehingga di kemudian hari dapat menyebabkan dampak yang serius.
"Konvergensi penanganan dan pencegahan stunting harus melibatkan banyak stakeholder. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Danone Indonesia, sehingga ke depannya kepedulian terhadap stunting bisa terus dilakukan di Kabupaten Tanggamus," katanya pula.
Ia menjelaskan, saat ini angka prevalensi stunting di Kabupaten Tanggamus menurun dari tahun 2021 dari angka 25 persen ke angka 20,4 persen di tahun 2022.
"Secara angka, Kabupaten Tanggamus telah mengalami penurunan prevalensi, namun ini masih terbilang jauh bila melihat target WHO yang saat ini di angka 10,88 persen," katanya pula.
Koordinator Program Satgas Stunting BKKBN Lampung Sugeng Trihandoko mengatakan, saat ini WHO telah menurunkan standar prevalensi stunting di angka 10 persen.
Pada Perpres Nomor 72 tTahun 2021, dalam percepatan penurunan stunting terdapat tiga pendekatan, yaitu pendekatan keluarga berisiko, pendekatan gizi terpadu dan pendekatan multi sektor multi pihak.
"Pemerintah juga harus memiliki target-target yang terukur baik itu provinsi maupun kabupaten. Dalam mengejar target tersebut, upaya pencegahan stunting yang dilakukan di Kabupaten Tanggamus juga telah melibatkan multi sektor dan multi pihak, salah satunya dengan berkolaborasi aktif dengan Danone Indonesia, Tirta Investama Tanggamus, dan YKWS," ujarnya lagi.
Perwakilan Danone Indonesia Rizki Pohan menuturkan, sejak tahun 2017 upaya tersebut telah dilakukan melalui peningkatan akses air bersih, sanitasi dan kebersihan yang terintegrasi dengan peningkatan akses gizi. Pada tahun 2021, perluasan program dilakukan dengan diluncurkannya program Cegah Stunting dari Rumah dan Sekolah atau Cerdas.
Danone Indonesia juga telah bekerjasama dengan BKKBN Pusat sebagai koordinator untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Pendekatan masalah stunting tidak hanya di tingkat atas, tetapi melalui pendekatan keluarga.
"Danone Indonesia mudah-mudahan dapat terus berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Tanggamus," ujar Rizki Pohan.
Ia menambahkan, dalam menjalankan programnya, Danone Indonesia menggandeng mitra strategis sebagai pelaksana program yaitu YKWS. Mitra Danone Indonesia mencoba untuk mengubah persepsi dan pengetahuan gizi yang dimiliki orangtua siswa PAUD.
"YKWS juga melakukan kegiatan edukasi gizi ISI PIRINGKU, pengetahuan terkait pola asuh, hingga pelatihan pembuatan PMT juga telah dilakukan. Hingga saat ini, YKWS telah menyasar 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tanggamus melalui program Wash Gizi Terintegrasi," katanya lagi.
Baca juga: Bupati Tanggamus buka program Cerdas
Baca juga: Tirta Investama-YKWS resmikan taman edukasi stunting di Tanggamus
Gandeng YKWS, Danone Indonesia komitmen turunkan stunting di Tanggamus
Konvergensi penanganan dan pencegahan stunting harus melibatkan banyak stakeholder.