Cegah konflik internal, Polresta Bandarlampung masih bersiaga di Universitas Malahayati

id Lampung ,Universitas Malahayati ,Unmal

Cegah konflik internal, Polresta Bandarlampung masih bersiaga di Universitas Malahayati

Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay sedang berdiskusi dengan keluarga yang bertikai untuk selesaikan masalah di Universitas Malahayati. Bandarlampung, Senin (7/4/2025). ANTARA/Dian Hadiyatna.

Personel gabungan sudah diterjunkan dari Brimob Polda Lampung dua peleton, dan juga jajaran polresta

Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandarlampung, masih bersiaga di Universitas Malahayati Lampung guna mencegah terjadinya konflik internal semakin meluas.

"Personel gabungan sudah diterjunkan dari Brimob Polda Lampung dua peleton, dan juga jajaran polresta," kata Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan bahwa situasi saat ini di Universitas Malahayati Lampung memiliki tingkat kerawanan yang perlu mendapat perhatian serius.

"Kami harap kedua belah pihak yang berkonflik maupun pihak terkait dapat menenangkan massa yang berkumpul di Unmal sehingga dapat kondusif," kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa sebagai bagian dari langkah antisipasi, pihak kepolisian telah melakukan berbagai persiapan dan diskusi selama empat hari sebelumnya dengan berbagai pihak terkait.

"Tentu saja kami tidak mengharapkan adanya keributan di lokasi. Kami sudah mengatur dan mendiskusikan berbagai kemungkinan agar situasi tetap terkendali," kata dia.

Namun, lanjut dia, dinamika di lapangan sering kali tidak dapat diprediksi sepenuhnya.

"Kami dari kepolisian hanya bisa memberikan saran, tapi ketika di lapangan terjadi hal-hal yang tidak sesuai rencana, tentu harus ada penanganan langsung," kata dia.

Dia pun berharap kelompok-kelompok yang bertemu tidak memicu perselisihan di Universitas Malahayati, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan termasuk mahasiswa.

"Dengan kerja sama semua pihak, semoga kegiatan ini dapat selesai tanpa kendala berarti. Personel di lapangan juga terus bekerja untuk memastikan situasi tetap terkendali baik dengan pendekatan preventif dan koordinasi yang baik, mereka berharap kerawanan dapat diminimalkan," kata dia.

Sementara itu, Kuasa Hukum pihak Muhammad Khadafi, Jepriyanto Manalu, menegaskan bahwa pengangkatan Rektor Baru Universitas Malahayati merupakan cacat hukum

"Akta pengurus Yayasan Alih Teknologi Bandarlampung yang akan mengangkat rektor baru dan semua pengurus Yayasan Altek Bandar Lampung dari anak-anak kandung dari ibu Rosan Syech dengan Bapak Rusli Bintang kepada pihak-pihak lain merupakan hal yang dinilai cacat hukum, karena ada laporan di Polresta Bandarlampung yang sedang dalam tahap penyidikan," kata dia.

Menurutnya, ibu dan pihak M Kadafi tidak ingin ada orang luar masuk ke Universitas Malahayati termasuk rektor baru yang telah dilantik oleh suaminya Ruslan Bintang.

"Pihak ibu dan M Kadafi hanya ingin ketemu dengan Bapak Rusli Bintang selain itu tidak ada yang boleh masuk ke Unmal," kata dia.

Dia pun mengatakan bahwa pihaknya ingin mendamaikan keluarga agar bisa ketemu jalan terbaik dan bisa tercapai demi kepentingan mahasiswa hingga semua berjalan dengan baik.

"Dari pihak keluarga semua persoalan intinya bisa diselesaikan dengan baik, polisi hadir melindungi semua pihak," kata dia.

Untuk diketahui Konflik Internal Universitas Malahayati Bandarlampung bermula dari pemilihan rektor yang direbutkan antara anak dan ayah. Adapun dua kubu yang berseteru dalam pemilihan rektor ini yakni pemilik Yayasan Universitas Malahayati, H Rusli Bintang dan anaknya yang merupakan anggota DPR RI Muhammad Khadafi.