Lampung Selatan (ANTARA) -
Produksi padi di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung masih stabil meski di tengah pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Satio, Ketua Gapoktan Jaya Makmur, di Lampung Selatan, Jumat, mengatakan, panen petani Desa Bumi Jaya saat ini bagus panen mencapai tujuh ton per hektare. Hasil panen itu juga ditopang curah hujan tidak terlalu besar.
"Biasanya banjir, musim ini banjir sedang. Panen bagus juga ditopang bermitra dengan PTPN membantu pengolahan sarana dan produksi," jelasnya.
Satio menambahkan, bantuan dari PTPN VII terkait permodalan. Sebelumnya petani pernah menerima bantuan dari pihak lain Rp8,5 juta-Rp9 juta per hektare. Dari PTPN VII menggelontorkan bantuan Rp12 juta.
"Di gapoktan kami ini baru dua kelompok tani yang mendapat bantuan yakni Kelompok Bina Mulya 2 dan Sinar Tani 1," katanya.
Kepala Desa Bumi Jaya, Kecamatan Candipuro Aris Mustafa mengatakan, pihaknya mengapresiasi bantuan pinjaman modal usaha dari PTPN VII kepada petani.
"Saya berharap bantuan lebih luas dapat diterima kelompok tani lainnya," ujarnya.
Menurutnya, bantuan itu sangat membantu petani dalam budidaya pertanian khususnya saat proses penanaman padi hingga masa panen.
"Harapan kami PTPN 7 ke depan beri kepercayaan lebih ke kami. Sementara baru dua kelompok (Desa Bumi Jaya) yang dibantu, harapannya seluruh kelompok dapat menerima bantuan yang sama," tambahnya.
PTPN VII melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) menyalurkan pinjaman Rp812,5 juta kepada petani di Lampung Selatan.
"Program itu digulirkan dalam rangka perbaikan ekonomi masyarakat terdampak pandemi. Satu sasaran masyarakat yang menerima program tersebut adalah petani," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur PTPN VII, Okta Kurniawan.
Okta mengatakan, PKBL dan kemitraan sejatinya telah digulirkan PTPN VII sejak tiga tahun lalu. Hingga saat ini telah digelontorkan Rp18,8 miliar.
"Ini untuk tiga provinsi, yakni Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu yang menjadi wilayah tugas kami menyasar sektor kepala sawit, tebu, dan padi. Tapi Lampung paling besar penyalurannya," ujarnya.
Khusus program kemitraan terbaru di Lampung, menyasar para petani di Lampung Selatan. Konsep program berupa, bantuan pinjaman modal usaha untuk pembelian sarana produk padi (Saprodi).