Presiden menilai kemajuan pengembangan destinasi wisata masih lambat
"Saya melihat progres di lapangan, menurut saya masih belum cepat, masih lambat," kata Presiden Jokowi.
Magelang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kemajuan pengembangan destinasi wisata prioritas hingga saat ini masih lambat, baik dari sisi pengembangan fisik maupun kelembagaan tata kelolanya.
"Saya melihat progres di lapangan, menurut saya masih belum cepat, masih lambat," kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas membahas pengembangan empat destinasi wisata prioritas di Magelang, Jawa Tengah, Jumat.
Empat destinasi wisata prioritas itu adalah Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba, dan Borobudur.
Kepala Negara menilai perlunya pelembagaan tata kelola, khususnya di Kawasan Borobudur, yang masih perlu dipercepat.
"Saya lihat masih belum cepat dan beberapa pengembangan fisik seperti tadi pagi yang sudah kita lihat. Saya kira masih sangat banyak hal yang perlu dikerjakan di Kawasan Candi Borobudur " kata Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan setelah pembangunan inftastruktur seperti bandara dan jalan maka akan ada konektivitas.
"Setelah konektivitas kita rampungkan, saya minta tata ruang, tata kelola atau manajemen semuanya di destinasi wisata segera dibenahi, termasuk rencana induk, rencana detil pengembangan kawasan pariwisata juga harus segera diselesaikan dan harus segera ditetapkan," kata Presiden Jokowi.
Menurut dia, pengaturan tata ruang dan penentuan zona zona pembangunan pariwisata juga harus segera disepakati. "Kita atur bersama dan kita kendalikan," ujar Presiden Jokowi.
Kepala Pemerintahan itu mengatakan akan terus melihat kemajuan dari A-Z pengembangan destinasi wisata prioritas itu setiap tiga bulan.
"Akan saya tagih kinerjanya, untuk pengembangan kawasan Mandalika telah dipegang ITDC dan ITDC bertanggung jawab mulai dari perencanaan infrastruktur pendukung, penataan kawasan, kebersihan toilet, penyediaan ruang untuk UMKM termasuk pengelolaan limbahnya," kata Presiden Jokowi.
Ia optimistis untuk di Labuan Bajo, pengembangannya akan selesai pada akhir tahun 2020
"Seluruh kementerian yang terkait agar memberikan dukungan penuh urusan yang berkaitan dengan lahan atau tanah misalnya," kata Presiden.
Ia juga meminta urusan yang berkaitan dengan penghijauan terutama di Toba , Labuan Bajo, dan Mandalika dapat segera diselesaikan.
Presiden Jokowi berharap pada akhir 2020 produk wisata Indonesia betul betul siap dipromosikan secara besar besaran dengan dukungan infrastruktur termasuk bandara dan jalan-jalan menuju objek wisata.
"Saya melihat progres di lapangan, menurut saya masih belum cepat, masih lambat," kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas membahas pengembangan empat destinasi wisata prioritas di Magelang, Jawa Tengah, Jumat.
Empat destinasi wisata prioritas itu adalah Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba, dan Borobudur.
Kepala Negara menilai perlunya pelembagaan tata kelola, khususnya di Kawasan Borobudur, yang masih perlu dipercepat.
"Saya lihat masih belum cepat dan beberapa pengembangan fisik seperti tadi pagi yang sudah kita lihat. Saya kira masih sangat banyak hal yang perlu dikerjakan di Kawasan Candi Borobudur " kata Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan setelah pembangunan inftastruktur seperti bandara dan jalan maka akan ada konektivitas.
"Setelah konektivitas kita rampungkan, saya minta tata ruang, tata kelola atau manajemen semuanya di destinasi wisata segera dibenahi, termasuk rencana induk, rencana detil pengembangan kawasan pariwisata juga harus segera diselesaikan dan harus segera ditetapkan," kata Presiden Jokowi.
Menurut dia, pengaturan tata ruang dan penentuan zona zona pembangunan pariwisata juga harus segera disepakati. "Kita atur bersama dan kita kendalikan," ujar Presiden Jokowi.
Kepala Pemerintahan itu mengatakan akan terus melihat kemajuan dari A-Z pengembangan destinasi wisata prioritas itu setiap tiga bulan.
"Akan saya tagih kinerjanya, untuk pengembangan kawasan Mandalika telah dipegang ITDC dan ITDC bertanggung jawab mulai dari perencanaan infrastruktur pendukung, penataan kawasan, kebersihan toilet, penyediaan ruang untuk UMKM termasuk pengelolaan limbahnya," kata Presiden Jokowi.
Ia optimistis untuk di Labuan Bajo, pengembangannya akan selesai pada akhir tahun 2020
"Seluruh kementerian yang terkait agar memberikan dukungan penuh urusan yang berkaitan dengan lahan atau tanah misalnya," kata Presiden.
Ia juga meminta urusan yang berkaitan dengan penghijauan terutama di Toba , Labuan Bajo, dan Mandalika dapat segera diselesaikan.
Presiden Jokowi berharap pada akhir 2020 produk wisata Indonesia betul betul siap dipromosikan secara besar besaran dengan dukungan infrastruktur termasuk bandara dan jalan-jalan menuju objek wisata.