Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Sastrawan Lampung Fitri Yani meraih Hadiah Sastra Rancage 2014, demikian menurut panitia Hadiah Sastra Rancage dalam penjelasan yang diterima Antara di Bandarlampung, Minggu (2/2).
Warna lokal yang mencolok dalam buku puisi, "Suluh", membuat karya Fitri Yani itu terasa lengkap sebagai karya sastra Lampung. Karena itulah "Suluh" yang diterbitkan Lampung Literatur 2013 ini, dipilih dewan juri sebagai peraih Hadiah Sastra Rancage 2014 untuk sastra Lampung.
"Bukan saja karena disajikan dalam Bahasa Lampung, melainkan juga membicarakan perkara ke-Lampung-an. Tidak ada satu pun sajak yang dimuat dalam `Suluh` yang tidak mengandung warna lokal Lampung, utamanya Lampung Barat," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage Rachmat Taufiq Hidayat dalam keputusannnya itu.
Selain Lampung, Hadiah Sastra Rancage 2014 diberikan juga kepada Abdullah Mustappa dengan karyanya "Titimangsa: 68 Sajak Alit" untuk karya Sastra Sunda.
Sedangkan karya Sastra Jawa diraih Nono Warnono, dengan kumpulan cerita cekak "Kluwung", dan I Wayan Westa, dengan kumpulan ceritanya, "Tutur Bali" memenangkan Hadiah Sastra Rancage untuk karya Sastra Bali.
Rancage 2014 juga diberikan kepada pihak-pihak yang berjasa bagi perkembangan bahasa dan sastra daerah.
Mereka yang terpilih menerima Hadiah Sastra Rancage, Sastra Sunda 2014, adalah Majalah Mangle yang terbit sejak 1957. Lalu, Dhanu Priyo Prabowo untuk Sastra Jawa, dan I Gusti Made Sutjaja untuk Sastra Bali.
Pemenang hadiah Samsudi 2014 untuk bacaan kanak-kanak dalam Bahasa Sunda adalah "Prasasti nu Ngancik na Ati", karya Popon Saadah.
Rachmat Taufiq Hidayat mengatakan upacara penyerahan Hadiah Sastra Rancage 2014 dan Hadiah Samsudi 2014 akan dilaksanakan atas kerja sama dengan universitas yang sekarang masih belum ditetapkan.
"Begitu juga waktunya, belum ditetapkan. Kalau sudah ada kepastian, akan segera diumumkan," ujarnya lagi.
Hadiah Sastra Rancage tahun ini, menurut Taufiq, diberikan untuk Sastra Sunda ke-21 kalinya, untuk sastra Jawa buat ke-21 kalinya, untuk sastra Bali buat yang ke-18 kalinya, dan untuk sastra Lampung buat keempat kalinya.
Selain untuk Sastra Lampung, Sunda, Jawa, dan Bali, Hadiah Sastra Rancage diberikan setiap tahun tanpa lowong.
"Dalam Bahasa Lampung tidak setiap tahun ada buku terbit, sehingga Hadiah Sastra Rancage tidak bisa diberikan setiap tahun. Tahun 2013 terbit dua judul buku dalam Bahasa Lampung, sehingga tahun ini ada Hadiah Sastra Rancage untuk Sastra Lampung," kata Taufiq.