Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin meminta berbagai pihak untuk terus melakukan kegiatan edukasi pelestarian budaya kepada generasi muda untuk mencegah hilangnya identitas budaya bangsa.
"Di tengah tantangan globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi ada banyak ancaman yang mungkin terjadi. Salah satunya adalah ancaman hilangnya identitas budaya, maka harus dilakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi pelestarian budaya," ujar Samsudin di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan edukasi dan sosialisasi tentang upaya pelestarian budaya daerah itu, harus menjadikan generasi muda sebagai target sasaran sebab akan menjadi generasi penerus di masa mendatang.
"Melalui edukasi pelestarian budaya dan cinta tanah air kepada generasi muda ini dapat membangun landasan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan untuk memperkokoh persatuan di tengah keberagaman yang ada," katanya.
Dia menjelaskan adanya kegiatan edukasi dan sosialisasi mengenai pelestarian budaya daerah tersebut, juga menjadi salah satu cara untuk mencegah dominasi budaya popular dari luar negeri yang akan berpengaruh terhadap karakter generasi muda.
"Karakter anak muda ini harus diperkokoh dengan kebudayaan daerah yang ada, sebab banyak nilai-nilai luhur yang dapat diadopsi. Seperti budaya Lampung banyak pengajaran baik dari warisan leluhur yang bisa membentuk karakter generasi muda," ucap dia.
Menurut dia, pemerintah daerah telah berupaya untuk menjaga kelestarian budaya Lampung salah satunya dengan aturan wajib bagi aparatur sipil negara di daerahnya untuk menggunakan batik Lampung setiap Kamis.
"Sebagai langkah pelestarian budaya, setiap Kamis, pegawai wajib menggunakan batik Lampung dan atributnya, dan animo menggunakan tapis dan batik Lampung saat ini semakin tinggi sehingga akan terus dijaga. Sebab kami berupaya menghidupkan budaya dari generasi muda untuk melanjutkan tonggak perjuangan bangsa dengan menjaga budaya lokal," ucapnya.*