Kapolda Lampung sebut delay sistem diterapkan bergantung volume arus milir

id Lampung ,Bandarlampung ,Polda Lampung ,Arus milir

Kapolda Lampung sebut delay sistem diterapkan bergantung volume arus milir

Ilustrasi: Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika saat memimpin rapat kesiapan menghadapi arus milir Lebaran 2025. (ANTARA/HO-Polda Lampung)

Salah satu strategi utama yang diterapkan pada arus balik (milir) yakni skema delay sistem, yang diharapkan dapat membantu mengurai arus lalu lintas

Bandarlampung (ANTARA) - Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan bahwa delay sistem diterapkan pada arus milir bergantung pada volume kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.

"Salah satu strategi utama yang diterapkan pada arus balik (milir) yakni skema delay sistem, yang diharapkan dapat membantu mengurai arus lalu lintas," kata Helmy Santika dalam keterangannya di Mapolda Lampung, Kamis.

Selain delay sistem, Polda Lampung juga akan mengoptimalkan penggunaan kantong parkir di sekitar pelabuhan apabila kepadatan masih dalam batas wajar.

"Penerapan delay sistem pada tahun ini masih mengacu pada metode yang telah diterapkan sebelumnya, dengan kategori indikator yang terdiri dari tiga tingkat yaitu hijau (green), kuning (yellow), dan merah (red)," kata dia.

Indikator tersebut, lanjut dia, telah ditetapkan sebagai acuan dalam pengaturan lalu lintas, di mana tingkat kepadatan mencapai kategori kuning, berarti antrean kendaraan telah mencapai Kilometer (KM) 4, maka delay sistem akan diaktifkan.

"Kendaraan akan ditahan sementara di rest area serta kantong parkir atau buffer zone di jalur lintas tengah, timur, dan barat yang menuju Pelabuhan Bakauheni,” kata Kapolda Lampung.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Polda Lampung bersama dengan pemangku kepentingan terkait juga menerapkan mekanisme skrining tiket di beberapa titik, termasuk di rest area Tol Lampung serta jalan lintas dan arteri.

"Skrining ini bertujuan untuk membantu pemudik yang belum memiliki tiket penyeberangan," kata dia.

Ia mengatakan skrining tiket telah dilakukan di beberapa rest area, seperti di KM 49 dan KM 20, serta di sejumlah jalan arteri. Proses ini telah dimulai sejak periode arus mudik, sehingga diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang belum memiliki tiket.

Berdasarkan data dari PT ASDP Cabang Bakauheni Lampung Selatan, jumlah pemudik dari Pulau Jawa yang telah memasuki Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Wika tercatat sebanyak 933.804 orang. Data ini dihimpun sejak H-10 hingga hari kedua perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.

"Dengan strategi yang telah disiapkan, diharapkan arus milir Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar, serta mampu mengurangi potensi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni," kata dia.