Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Regional I Kedeputian Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Abdul Malik Sadat Idris mengatakan bahwa pembangunan kembali Kota Baru yang ada di Kabupaten Lampung Selatan akan menggandeng investor swasta.
"Tentu salah satu opsi dalam rencana pembangunan kembali Kota Baru ini adalah dengan menggandeng investor swasta, sehingga tidak hanya dari APBN atau APBD," ujar Abdul Malik Sadat Idris di Lampung Selatan, Rabu.
Ia mengatakan skema melibatkan sektor swasta untuk ikut andil berinvestasi dalam pembangunan pusat pemerintahan Provinsi Lampung di Kota Baru Kabupaten Lampung Selatan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek komersil dalam pembangunan.
"Tentu dalam desain pembangunannya ada fungsi komersil, seperti pembangunan pusat perbelanjaan atau fasilitas penunjang lain. Bahkan untuk hunian pun butuh campur tangan mereka," katanya.
Dia menjelaskan nantinya dalam pembangunan kembali pusat pemerintahan Provinsi Lampung di Kota Baru itu akan menggunakan skema pendanaan campuran.
"Jadi nanti pemerintah memiliki porsi sendiri, kemudian masyarakat ada andilnya juga. Dan selain swasta perlu juga peran dari BUMD yang ada disini," ucapnya.
Menurut dia, pihaknya akan melakukan kajian lebih dalam mengenai skema pembiayaan dalam pengembangan pembangunan Kota Baru.
"Sebenarnya ini adalah bagian dari penerapan strategi penyampaian agar bisa melihat respon pasar seperti apa mengenai pembangunan kembali Kota Baru," tambahnya.
Ia mengatakan dalam kunjungan pertamanya untuk melihat langsung lokasi Kota Baru, pihaknya akan mengumpulkan data sehingga dapat dilakukan pengkajian ulang.
"Mendapatkan tanah dengan luasan mencapai 1.300 hektare ini tentu tidak mudah. Bahkan infrastruktur sudah terbangun seperti sebagian gedung sudah ada, jalan sudah ada, dan ini semua aset pemerintah. Jadi nanti akan coba kita rangkai progresnya ke depan seperti apa," ujar dia lagi.
Diketahui Kota Baru yang berada di Kabupaten Lampung Selatan dibangun di lahan seluas 1.580 hektare. Dengan total anggaran sebesar Rp341 miliar.