PIN Polio di Lampung Selatan baru terealisasi 76,9 persen

id Lmpung Selatan ,polio ,Dinkes Lamsel

PIN Polio di Lampung Selatan baru terealisasi 76,9 persen

Iluatrasi- anak saat dilakukan imunisasi Polio di Lampung Selatan. (ANTARA/Riadi Gunawan)

Capaian imunisasi polio di Lampung Selatan mencapai 120.971 (76,9 persen) dari target estimasi kementerian

Lampung Selatan (ANTARA) - Realisasi layanan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, pada putaran pertama 23- 29 Juli 2024, tercapai 76,9 persen dari target 157.210 anak di daerah itu.

"Capaian imunisasi polio di Lampung Selatan mencapai 120.971 (76,9 persen) dari target estimasi kementerian," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan Jamaluddin, di Kalianda, Selasa.

Ia menjelaskan capaian layanan vaksin polio sebesar 76,9 persen itu masih di bawah target capaian sebesar 95 persen.

"Oleh karena itu, untuk mencapai target sasaran akan dilakukan sweeping terhitung mulai 30 Juli sampai 3 Agustus 2024 di masing-masing wilayah kerja puskesmas di Lampung Selatan," katanya.

Setelah dilakukan penyisiran dari rumah ke rumah warga yang memiliki anak usia vaksin polio, kata dia, apabila masih terdapat anak yang belum memperoleh imunisasi polio akan dilanjutkan kembali layanan vaksin polio putaran kedua mulai 6 sampai 12 Agustus 2024.

Ia juga mengatakan tujuan dari kegiatan imunisasi tersebut untuk memberikan perlindungan terhadap balita agar terhindar dari penyakit polio.

"Tujuannya mengurangi risiko penularan virus polio yang datang dari daerah atau negara lain, memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi, memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat yang ada di Kabupaten Lampung Selatan untuk bersama-sama mensukseskan PIN Polio 2024.

"Tentunya kami sangat berharap kepada semua pihak agar memberikan dukungan untuk menyukseskan pelaksanaan PIN, khususnya di Lampung Selatan, dan mengharapkan masyarakat yang mempunyai anak 0 sampai 7 tahun untuk dapat membawa anak-anaknya ke pospin terdekat untuk diberikan vaksin polio," ucapnya.

Menurutnya, penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf, khususnya pada bayi yang belum melakukan vaksinasi.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga saat ini masih menerima laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat virus polio pada sejumlah wilayah di Indonesia. Sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.

Sejak 2022 hingga 2024 telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan, dengan 11 kasus yang disebabkan oleh virus polio tipe dua, dan satu kasus diakibatkan oleh virus polio tipe satu.

Kasus-kasus ini tersebar di delapan provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.