Bulog Lampung sebut cadangan beras pemerintah tersedia 15.573 ton

id Ekonomi Lampung, Bulog Lampung, beras lampung

Bulog Lampung sebut cadangan beras pemerintah tersedia 15.573 ton

Ilustrasi- Stok cadangan beras pemerintah di pergudangan Bulog Lampung. Jumat (16/2/2024). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Panen padi ini sudah mulai terjadi di akhir bulan ini sampai Maret, dan kami akan berusaha menyerap panen petani dengan maksimal, tambahnya
Bandarlampung (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Taufan Akib mengatakan bahwa ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 15.573 ton.

"Ketersediaan beras cadangan beras pemerintah yang tersebar di empat kantor cabang dan 13 gudang Bulog di Lampung hingga saat ini total ada 15.573 ton," ujar Taufan Akib di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan ketersediaan beras di kompleks pergudangan Bulog Lampung sebanyak 15.573 ton tersebut akan terus ditambah hingga mencapai target sebanyak 50.000 ton.

"Target di 2024 ini untuk penyerapan gabah petani yang kemudian diolah menjadi beras ada sebanyak 50.000 ton. Dan tahun ini pun penyerapan gabah petani akan terus dilakukan untuk memenuhi target yang sudah ditentukan," katanya.

Pihaknya saat ini telah membeli gabah kering panen (GKP) sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp5.000 per kilogram, sedangkan untuk harga jual beras di ditingkatkan petani sebesar Rp9.950 per kilogram.

"Cadangan beras pemerintah ini akan mampu memenuhi kebutuhan hingga satu setengah sampai dua bulan ke depan sampai Idul Fitri masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," ucapnya.

Menurut dia, dengan adanya panen padi yang diperkirakan berlangsung pada akhir Februari hingga Maret pihaknya akan mengoptimalkan penyerapan hasil panen petani.

"Panen padi ini sudah mulai terjadi di akhir bulan ini sampai Maret, dan kami akan berusaha menyerap panen petani dengan maksimal," tambahnya.

Ia melanjutkan, penyerapan gabah kering panen petani juga akan semakin maksimal, dengan adanya rencana kerjasama dengan BUMDES.

"Dengan bekerja sama dengan BUMDES untuk menyerap hasil panen di desa, kami bisa mendapatkan gabah dari petani secara langsung dan lebih murah," ucap dia.

Taufan menjelaskan kerja sama langsung dengan petani melalui BUMDES secara teknis akan dilakukan secepat mungkin pada bulan depan.

"Kerja sama langsung ke petani ini baru dalam proses rapat dahulu, dan secara teknis akan di lakukan secepatnya, secara teknis bisa bulan depan dilaksanakan. Sehingga penyerapan gabah bisa semakin cepat serta petani mendapatkan harga yang sesuai," kata dia.