Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung mengatakan bahwa adanya Program Kampung Iklim (Proklim) mampu mendongkrak peranan masyarakat untuk lebih peduli kepada pelestarian lingkungan.
"Adanya perubahan iklim ini banyak faktor penyebabnya seperti dari sektor transportasi, industri, limbah," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim, telah dibuat Program Kampung Iklim (Proklim) yang bertujuan untuk memperluas aksi dengan melibatkan masyarakat.
"Melalui Program Kampung Iklim (Proklim) ini yang dikerjakan bersama-sama dengan berbagai pihak, berupaya mendongkrak peran masyarakat secara langsung untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan," katanya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaan program kampung iklim tersebut masyarakat diedukasi dalam melakukan berbagai hal yang mendukung kelestarian lingkungan, salah satunya dengan melakukan pengolahan sampah dan limbah secara benar.
"Salah satu poin utamanya dalam melaksanakan Proklim ini adalah cara pengelolaan sampah dan limbah dengan bijak, selain ada juga program penghijauan, lalu ada aksi adaptasi dan mitigasinya," ucapnya.
Menurut dia secara nasional pemerintah juga telah mentargetkan pada 2024 ada sebanyak 20.000 kampung iklim terbentuk untuk mengurangi berbagai dampak kerusakan lingkungan, dan mentargetkan daerah dapat menciptakan setidaknya 25 persen kampung iklim dari jumlah desa secara keseluruhan.
"Di Lampung saat ini total ada 2.654 desa dan diharapkan 25 persennya atau 664 desa bisa menjadi kampung iklim. Saat ini sudah ada 60 desa dari sebelumnya di 2022 hanya 26 desa yang menjadi kampung iklim, dan beberapa waktu lalu sudah bekerja sama juga dengan perguruan tinggi agar saat pelaksanaan KKN tematik bisa membuat Proklim ini di desa penempatan," kata dia.
Dia mengharapkan dengan pelaksanaan program kampung iklim tersebut dapat meningkatkan peran serta masyarakat untuk lebih memahami dan peduli tentang keberlanjutan lingkungan di sekitarnya.
"Harapannya bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, lingkungan jadi lebih bersih karena pengelolaan limbah dan sampah dilakukan dengan konsep keberlanjutan," tambahnya.
Berita Terkait
DJPb Lampung sebut Pemda perlu tingkatkan alokasi belanja iklim
Kamis, 3 Oktober 2024 21:18 Wib
Paus Fransiskus terima bibit bakau
Kamis, 5 September 2024 5:31 Wib
Dana BPDLH Rp1 miliar dimaksimalkan untuk kelola lingkungan di Lampung
Kamis, 29 Agustus 2024 18:05 Wib
Desa Proklim di Lampung meningkat menjadi 200 desa
Rabu, 28 Agustus 2024 17:41 Wib
Pakar ingatkan pentingnya ketahanan pangan dalam hadapi perubahan iklim
Senin, 29 Juli 2024 12:21 Wib
Warga pesisir Lampung Selatan ikuti sekolah lapang iklim
Kamis, 2 Mei 2024 21:35 Wib
Tinggi muka laut di RI naik hingga 1,2 cm per tahun
Kamis, 18 April 2024 17:48 Wib
Sir Jim Ratcliffe mulai jauhkan MU dari iklim toksik warisan keluarga Glazer
Senin, 19 Februari 2024 5:55 Wib