Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kesulitan memberlakukan tiket elektronik di sejumlah objek wisata karena terkendala jaringan telekomunikasi dan pasokan listrik.
Kepala Dinas Pariwisata Gunung Kidul Asti Wijayanti di Gunung Kidul, DIY, Rabu, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan program untuk penerapan tiket elektronik (e-ticketing) di kawasan wisata dan program ini sudah ditindaklanjuti dengan membuat kerja sama dengan BPD DIY dalam upaya pembayaran secara daring.
"Yang menjadi persoalannya, masih ada lokasi-lokasi yang tidak ada sinyal telekomunikasi sehingga berpengaruh terhadap recanana e-ticketing. Tiket yang diberi secara daring tidak bisa dicek," kata Asti.
Baca juga: Borobudur Marathon 2020 tetap dilaksanakan dua model, profesional dan virtual
Ia mengatakan persoalan ketiadaan sinyal jaringan di lokasi wisata sudah disampaikan ke Pemkab Gunung Kidul dan Dinas Pariwisata DIY.
Ia berharap dengan program penambahan jaringan internet gratis yang dikembangkan Dinas Komunikasi dan Informatika Gunung Kidul di 1.000 titik dapat membantu dalam upaya penerapan e-ticketing di kawasan wisata.
"Kami dukung karena dengan adanya sinyal, maka bisa lebih mudah dalam penerapan layanan berbasis internet," katanya.
Selain itu, lanjut Asti, permasalahan juga disebabkan karena ketersediaan pasokan listrik. Hingga sekarang sering kali terjadi pemadaman dan hal tersebut berpengaruh terhadap layanan sehingga harus dilakukan antisipasi.
Baca juga: Dispar Kabupaten Sleman dorong pengelola wisata manfaatkan "Visiting Jogja"
"Solusinya, menggunakan listrik premium yang antimati. Ini sedang kami pertimbangkan untuk mendukung upaya dalam penerapan e-ticketing,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunung Kidul Kelik Yuniantoro mengatakan hingga saat ini masih ada wilayah di Gunung Kidul yang kesulitan mengakses jaringan telekomunikasi.
Untuk mengatasi permasalahan ini bisa dilakukan dengan tiga skema. Pertama, pemanfaatan dana desa untuk memperkuat sarana internet yang dimiliki pemkab. Adapun cara kedua dengan menggandeng investor untuk mendirikan menara telekomunikasi.
Menurut dia, pihaknya terus berusaha mewujudkan layanan akses internet dengan program 1.000 titik wifi gratis di masyarakat. Saat ini, sudah banyak yang terpasang dan rencananya juga menyasar ke lokasi wisata yang kesulitan jaringan telekomunikasi.
"Untuk yang ketiga dilakukan dengan memanfaatkan program dari pemerintah pusat yang bertajuk Bakti Kominfo RI dengan membangun tower BTS kecil di wilayah susah sinyal,” katanya.
Baca juga: Dispar Kabupaten Sleman dorong pengelola wisata manfaatkan "Visiting Jogja"
Baca juga: Wisata Sawah Punden Rejo, alternatif di masa pandemi COVID-19
Baca juga: Pariwisata Sumbar terus menggeliat sejak normal baru
Berita Terkait
BMKG deteksi gempa 5,8 magnitudo guncang Gunung Kidul Yogyakarta
Senin, 26 Agustus 2024 20:56 Wib
Dinas Dikbud Pringsewu kenalkan budaya Lampung di Obelix Sea View Gunung Kidul
Rabu, 3 Juli 2024 6:27 Wib
Sebagian warga Jember dan Bondowoso sudah berpuasa
Minggu, 10 Maret 2024 18:47 Wib
Gempa M 6,4 rusak rumah hingga fasilitas umum di Gunung Kidul
Jumat, 30 Juni 2023 23:59 Wib
Peternak tawon madu Masigama perluas pasar penjualan
Sabtu, 11 Juni 2022 23:38 Wib
Deformasi Lempeng Indo-Australia memicu gempa di Gunung Kidul
Rabu, 6 April 2022 13:06 Wib
12 warga Gunung Kidul DIY terserang antraks
Rabu, 9 Februari 2022 17:53 Wib
Siti Nurbaya tanam pohon nangka di Hutan Keistimewaan Gunung Kidul
Sabtu, 29 Januari 2022 17:19 Wib