Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengatakan objek wisata mangrove Tanjungpunai merupakan destinasi wisata baru berbasis masyarakat yang cukup menarik untuk dikunjungi.
"Kami berikan apresiasi positif kepada warga Kampung Tanjungpunai, yang tidak kenal lelah bergotong royong dan berhasil merintis pembangunan objek wisata mangrove di pesisir kampung tersebut," kata Kepala Desa Belolaut, Ibnu saat berkunjung ke Tanjungpunai, Kabupaten Bangka Barat, Jumat.
Baca juga: jembatan baru hutan mangrove di Langsa daya tarik wisatawan
Menurut dia, kemauan untuk maju yang dimiliki warga pesisir Tanjungpunai patut mendapatkan dukungan seluruh pihak dan menular ke kampung lain agar pembangunan berjalan sesuai harapan.
"Jika semangat ini terus dijaga kami optimistis akan membawa kesejahteraan di kemudian hari," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Langsa ajukan hutan bakau masuk program strategis wisata nasional 2020
Menurut dia, semangat kebersamaan warga kampung nelayan tersebut tercermin dalam keberhasilan merintis pembangunan objek wisata mangrove yang dilakukan secara gotong royong.
Warga sampai saat ini sudah berhasil membangun jembatan berbahan kayu sepanjang lebih dari 100 meter di tengah tanaman mangrove yang ada di pesisir Tanjungpunai.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Baturusa Cerucuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah menyalurkan bantuan bibit tanaman buah ke warga Tanjungpunai.
"Setelah berhasil merintis pembangunan objek wisata, warga juga mendapatkan bantuan tanaman penghijauan, ini merupakan langkah positif dalam mendukung pembangunan dengan tetap mengedepankan kelestarian lingkungan," katanya.
Potensi alam di Tanjungpunai yang merupakan bagian dari Desa Belolaut tidak kalah dibandingkan daerah lain, tinggal pola pengelolaan masyarakat yang perlu terus didorong agar mampu berkembang.
Daerah ini cukup kaya dan luar biasa akan kekayaan alam, keindahan pesisir dan hasil tangkapan, hanya butuh perhatian, pendampingan dan peningkatan koordinasi dengan pemerintah agar pembangunan bisa berjalan dengan baik dan bermanfaat kepada warga.
"Pada dasarnya kami siap bantu, tinggal peningkatan koordinasi saja karena kelompok masyarakat sudah mulai bergerak dalam setahun terakhir," katanya.
Kepala Seksi Potensi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Suarman mengatakan pemkab siap mendukung gerakan masyarakat dalam membangun dan mengelola objek wisata alam yang ada di lokasi itu.
"Objek wisata mangrove Tanjungpunai merupakan salah satu potensi destinasi wisata baru yang perlu didorong agar semakin berkembang, sebagai langkah awal kami akan bantu promosi," katanya.
Menurut dia, objek wisata di pesisir Tanjungpunai itu memiliki keistimewaan tersendiri, karena selain digerakkan oleh swadaya warga setempat juga alamnya masih cukup lestari.
"Tegakan tanaman mangrove masih asri dan cukup rapat, warga juga cukup antusias menerima para tamu yang berkunjung dengan tetap mengedepankan kearifan lokal yang ada," katanya.
Dengan adanya semangat warga dan didukung pemerintah serta komunitas pelaku wisata di daerah itu, ia optimistis objek wisata mangrove Tanjungpunai akan semakin berkembang dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan warga.*