Washington (ANTARA) - Amerika Serikat dan enam negara Teluk sepakat untuk secara bersama-sama memberlakukan sanksi terhadap 25 perusahaan, bank dan individu, yang terkait dengan dukungan Iran kepada sejumlah jaringan termasuk Hizbullah, menurut Departemen Keuangan Amerika Serikat, Rabu.
Para target yang dimasukkan ke daftar hitam itu diumumkan oleh negara-negara yang tergabung dalam Pusat Penargetan Pendanaan Teroris (Terrorist Financing Targeting Center/TFTC) - yang juga meliputi Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin membuat pengumuman tersebut setelah melakukan perjalanan ke sejumlah sekutu Timur Tengah untuk meningkatkan dukungan mereka dalam menekan Iran.
Sebanyak 25 perusahaan itu sebelumnya dikenakan sanksi keuangan oleh AS.
Baca juga: Prabowo diundang berkunjung ke Amerika
"Presiden sudah sangat jelas bahwa kami sedang memberikan tekanan maksimal terhadap Iran," kata Mnuchin kepada Reuters saat wawancara di Riyadh. "Ini sebagai upaya untuk menghentikan aktor jahat."
Di Yerusalem pada Senin Mnuchin menyebutkan Amerika Serikat akan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran terkait program nuklinya.
Sejumlah sanksi kembali diberlakukan terhadap Teheran setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir 2015 Teheran dengan negara besar dunia. Walhasil pendapatan minyak Iran nihil dan hubungan antara bank Iran dan dunia keuangan terputus.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib