Putri Kennedy Jadi Dubes AS Untuk Jepang

id putri

Washington, Distrik Columbia (Antara/AFP) - Presiden Barack Obama pada Rabu menunjuk Caroline Kennedy yang merupakan putri mantan presiden John F. Kennedy sebagai Duta Besar AS untuk Jepang.

Anak pertama Kennedy itu telah lama berkarir untuk mendapatkan sebuah jabatan publik. Kini Caroline akan mendapat sorotan dari masyarakat untuk membuktikan kiprah diplomatiknya yang dimulai sejak usia muda.

Dalam pencalonan yang sebelumnya diawali rumor panjang, Obama telah memanggil Caroline dan beberapa calon lain untuk menduduki posisi "pelayan publik terbaik".

"Negara kita akan diwakili oleh mereka dan saya bangga bisa bekerja sama dengan mereka dalam beberapa waktu ke depan," kata Obama dalam pernyataan.

Caroline masih harus menunggu konfirmasi dari Senat AS, tetapi lembaga tersebut tidak pernah mengkritisi dia dan mayoritas diduduki oleh anggota Partai Demokrat yang merupakan partai ayahnya.

Wanita berusia 55 tahun itu, yang diingat oleh sebagian besar warga AS sebagai "gadis Gedung Putih", sejak lama telah mendukung Obama.

Caroline yang sempat menjadi senator itu sempat terlibat dalam duel ketat untuk pencalonan presiden Partai Demokrat bersama Hillary Clinton. Caroline kemudian sempat membuat pernyataan kontroversial dengan menyebut Obama sebagai "presiden yang mirip dengan ayahku".

Pencalonan Caroline sendiri telah disambut baik oleh negara sekutu dekat AS yang menjadi tempat dia bertugas, yang sudah terbiasa mendapatkan diplomat kaliber.

Namun Caroline tergolong masih awam dalam hal hubungan luar negeri dan tidak memiliki hubungan dekat dengan Jepang, walaupun ayahnya terlibat dalam Perang Dunia Kedua di Pasifik.

Duta Besar AS yang sebelumnya menjabat di Jepang adalah mantan wapres AS Walter Mondale, mantan Ketua DPR AS Tom Foley dan mantan pemimpin mayoritas Senat Howard Baker.

Sebelumnya para pengamat Jepang menilai Obama menganggap Jepang sebelah mata dengan menempatkan John Roos, yang merupakan penyandang dana kampanyenya, untuk menduduki pos duta besar.

Tetapi Ross kemudian mendapat pujian atas upayanya yang tak kenal lelah dalam membantu bencana tsunami di Jepang pada Maret 2011 lalu.

Jika mulus, Caroline akan menjadi wanita pertama yang menduduki pos duta besar untuk negara tersebut, sebuah langkah besar di negara yang memiliki catatan sejarah lebih rendah dalam hal pemberdayaan perempuan dibanding negara maju lainnya.


Penerjemah/Redaktur : P Pratama/A Krisna/Hisar Sitanggang