Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI memastikan kondisi sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon aman, di tengah memanasnya konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah.
“Komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi para WNI. Hingga saat ini mereka dalam keadaan baik, tenang, dan selamat,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat, Selasa.
Berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon serta sekitar 1.232 personil TNI yang bertugas di UNIFIL.
Para WNI diminta meningkatkan kewaspadaan dan mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon mengingat penerbangan komersial masih beroperasi.
Bagi para WNI yang berada di Lebanon Selatan disarankan untuk sementara waktu berlindung di Safe House KBRI Beirut.
“Terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing masing karena merasa situasi masih relatif aman,” ujar Judha.
WNI yang menghadapi situasi darurat dapat segera menghubungi hotline KBRI Beirut pada nomor +961 7081 7310.
Pemerintah Lebanon menyatakan sedang berusaha sekuat tenaga untuk menghindari eskalasi pertempuran antara Israel dan gerakan Hizbullah setelah penembakan di Dataran Tinggi Golan.
Konflik terbaru itu dimulai dari serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 korban akhir pekan lalu, yang diklaim Israel dilancarkan oleh Hizbullah.
Gerakan Lebanon itu membantah klaim tersebut.
Beberapa pejabat Israel mengatakan bahwa perang dengan Lebanon sudah dekat.
Angkatan bersenjata Israel menyerang sejumlah target Hizbullah di dalam wilayah Lebanon dan di selatan negara tersebut pada Minggu pagi (28/7).