OAIL hadirkan peneliti senior STScI bahas kosmologi supernova

id Itera,Kosmologi,Institut teknologi sumatera,OAIL

OAIL hadirkan peneliti senior STScI bahas kosmologi supernova

Senior Staff Scientist, Space Telescope Science Institute (STScI), Baltimore MD, Amerika Serikat, Dr. Tri L. Astraatmadja saat memaparkan materi terkait kosmologi dihadapan ratusan mahasiswa Itera. Bandarlampung, Senin, (19/2/2024). (ANTARA/HO-Humas Itera)

Bandarlampung (ANTARA) - Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) menghadirkan Senior Staff Scientist, Space Telescope Science Institute (STScI), Baltimore MD, Amerika Serikat, Dr Tri L. Astraatmadja guna membahas kosmologi supernova hingga teleskop terbaru NASA bersama ratusan mahasiswa.

"Perkembangan sains dan teknologi membuat masyarakat semakin dapat mengetahui berbagai pengetahuan asal muasal alam semesta," kata Dr Tri L. Astraatmadja dalam keterangan yang diterima di Bandarlaapung, Provinsi Lampung, Senin.

Dia mengungkapkan bahwa salah satu penemuan terbesar di abad terakhir di bidang kosmologi adalah munculnya teori yang menyatakan alam semesta mengembang dan diawali peristiwa yang dinamakan Dentuman Besar (Big Bang).



"Dengan menerapkan teori relativitas umum pada alam semesta yang diasumsikan bersifat isotropik dan homogen serta berkelakuan seperti fluida sempurna, hal itu dapat menurunkan 'keluarga' model kosmologi dan menerawang masa depan alam semesta," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Tri juga memaparkan jenis Teleskop Antariksa Roman, yang akan diluncurkan akhir 2026, sebagai salah satu misi penting NASA, dimana teleskop tersebut akan beroperasi dalam panjang gelombang inframerah antara 5000–20000 A.

“Salah satu misi utama Teleskop Antariksa Nancy G. Roman adalah untuk mengamati Supernova Ia dan berkontribusi pada penjelasan atas hakikat energi gelap dan penyelesaian Persitegangan Hubble,” kata dia.

Dekan Fakultas Sains Istitut Teknologi Sumatera (Itera), Dr Ikah Ning P. Permanasari, M.Si., dalam pembukaan kolokium menyampaikan acara perdana OAIL di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di tahun 2024, diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru, khususnya tentang astronomi.



“Dari kolokium ini mahasiswa mendapat ilmu pengetahuan langsung dari pakarnya, dan kami berharap kerja sama ini dapat diteruskan melalui penelitian bersama, hingga program lainnya termasuk MBKM,” katanya.

Kepala Pusat OAIL Itera, Dr Moedji Raharto berharap mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman baru dari kolokium yang menghadirkan langsung peneliti senior dari Lembaga Internasional Space Telescope Science Institute.

"Tentu kami harap dengan kegiatan ini mahasiswa juga semakin semangat untuk menggali ilmu dan pengetahuan baru di bidang astronomi yang akan terus berkembang," kata dia.