Dinkes Bandarlampung gencarkan pemeriksaan tuberkulosis

id tuberkulosis bandarlampung,pemeriksaan tbc,penanggulangan tb

Dinkes Bandarlampung gencarkan pemeriksaan tuberkulosis

Arsip Foto -- Petugas melihat hasil pemeriksaan toraks untuk keperluan diagnosis penyakit tuberkulosis.(ANTARA/ARNAS PADDA)

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung di Provinsi Lampung menggencarkan pelayanan pemeriksaan untuk mendeteksi serangan tuberkulosis dalam upaya menekan penularan penyakit tersebut.

"Kami melakukan skrining dengan turun ke lokasi seperti lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, dan lokasi lainnya guna melakukan pengecekan dahak gratis," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Liskha Sari di Bandarlampung, Selasa.

Menurut dia, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait berupaya untuk meningkatkan temuan kasus tuberkulosis atau TBC dan pelayanan pengobatan bagi penderitanya.

Ia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan menindaklanjuti setiap temuan kasus positif tuberkulosis dengan pelayanan pengobatan dan pendampingan bagi pasien.

Menurut dia, jumlah penderita tuberkulosis yang menjalani pengobatan selama tahun 2022 sebanyak 4.074 orang dengan jumlah pasien yang mendapat pengobatan lengkap sebanyak 2.756 orang dan pasien yang sembuh 1.152 orang.

Ia menambahkan, jumlah pasien yang putus berobat selama kurun itu tercatat 37 orang, pasien yang tidak menjalani evaluasi atau pindah 58 orang, dan pasien yang meninggal sebanyak 61 orang.

Angka kasus kematian akibat tuberkulosis di Kota Bandarlampung pada 2022 tercatat meningkat dari 46 orang pada tahun 2021.

Liskha mengemukakan bahwa upaya pengendalian penularan tuberkulosis di Kota Bandarlampung antara lain terkendala karena belum semua warga memahami pentingnya pemeriksaan dan pengobatan tuberkulosis.

"Keterbukaan masyarakat Kota Bandarlampung tipis dan cenderung malu memberi tahu keluhannya kepada petugas kesehatan di puskesmas, ini juga yang menjadi kendala," kata dia.

Dia mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan sirkulasi udara di dalam rumah maupun tempat kerja baik guna meminimalkan risiko penularan penyakit tuberkulosis.

"Di rumah bisa membuka ventilasi, menjaga lingkungan, tidak merokok, dan lainnya. Kemudian untuk pencegahan dini kami juga memberikan imunisasi BCG untuk bayi yang baru lahir," kata dia.

Tuberkulosis atau TB atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit yang bisa menyerang paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung ini dapat menular saat kuman tuberkulosis yang berada di udara terhirup oleh orang.

Bakteri penyebab tuberkulosis tersebar ke udara ketika penderita TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut.