Metro (ANTARA) - Alokasi pupuk bersubsudi jenis urea dan NPK dari pemerintah pusat untuk Kota Metro tahun 2023 mengalami kenaikan dibanding tahun ini, menyusul Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 tahun 2022.
Kepala Bidang Pertanian, DKP3 Metro, Herman Susilo menjelaskan, pada tahun 2022 ini total alokasi pupuk bersubsidi untuk Kota Metro sebanyak 1.162 ton, sedangkan di tahun 2023 naik menjadi 1.831 ton.
"Iya memang setelah adanya Permentan Nomor 10 Tahun 2022 alokasi pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK kita tahun depan naik. Rincianya urea tahun depan kita mendapatkan penambahan sebanyak 669 ton dan untuk NPK sekitar 182 ton," jelas dia, di Kota Matro, Jumat.
Menurutnya, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 membatasi jenis pupuk subsidi yang akan diterima oleh masyarakat, dimana sebelumnya terdapat lima jenis pupuk subsidi yakni ZA, Urea, NPK, SP-36, dan organik.
Tidak hanya itu, pupuk subsidi pada tahun 2023 hanya menyasar untuk sembilan komoditas utama yaitu, padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi dan kakao.
“Jadi, cengkeh dan komoditas lainnya tidak termasuk jenis tanaman pertanian/perkebunan yang mendapat alokasi pupuk subsidi," terangnya.
Untuk penerima pupuk bersubsidi tersebut, lanjut Herman, diambil dari data petani yang telah terdaftar di E-Alokasi.
"Itu menggunakan KTP untuk mendaftarnya. Kalau di Metro sudah 100 persen semua petani terdaftar di E-Alokasi ini," katanya.
Ia menambahkan, meski semua petani menerima pupuk bersubsidi tersebut, jumlah yang akan diterima tidaklah sama antar petaninya. Lantaran itu tergantung dari pada luas lahan pertaniannya.
"Jadi tidak semua sama, dilihat lagi luas tanah dan jenis tanamannya," tandasnya.