Jakarta (ANTARA) - Aneka promosi yang digembar-gemborkan pelaku industri pariwisata diharapkan bisa menarik minat wisatawan di tengah kondisi yang lesu akibat pandemi COVID-19.
Christian Suwarna, CMO Traveloka & CEO Traveloka Experience, optimistis dengan nasib industri pariwisata setelah melihat pergerakan menuju pemulihan.
"Promosi-promosi bisa menjadi stimulan permintaan pasar," kata Christian dalam konferensi pers daring, Kamis.
Promosi yang ditawarkan diantaranya bebas biaya untuk mengubah jadwal tiket moda transportasi, juga keleluasaan dalam menentukan jadwal menginap di hotel.
Data internal Traveloka menunjukkan tingkat kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan dan beraktivitas di luar rumah meningkat pada periode Juni ketika sudah ada pelonggaran, dari 29 persen menjadi 45 persen.
"Setelah ada pelonggaran, ada pergerakan wisata yang meningkat," jelas dia.
Tren wisata saat pandemi berubah dari biasanya. Dulu, wisata lebih identik dengan bepergian jarak jauh menggunakan pesawat. Kini wisata lokal jadi primadona, termasuk mengganti suasana dengan menginap di hotel yang dekat dengan rumah.
Pemesanan transportasi darat seperti sewa mobil juga berangsur-angsur pulih, meski transportasi seperti pesawat belum membaik karena masih banyak pembatasan.
"Restoran juga, yang banyak orang lakukan setelah PSBB itu kembali mencoba restoran terdekat."
Traveloka meluncurkan kampanye Traveloka Clean Partners untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi pengguna yang ingin beraktivitas di masa adaptasi kebiasaan baru.
Kampanye Traveloka Clean Partners hadir secara bertahap sejak Juni 2020 di lebih dari 240 kota se-Indonesia. Hingga kini ada lebih dari 2.000 mitra yang telah berkomitmen untuk memenuhi standar protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan yang sesuai dengan ketetapan pemerintah dan institusi terkait.