Bandarlampung (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Lampung mencatat peningkatan ekspor asam kandis sejak bulan Januari hingga Juni 2020 yang volumenya mencapai 4,5 ton.
"Untuk periode yang sama di tahun 2019 hanya sebanyak satu ton saja yang diekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Lampung, Muhammad Jumadh saat melakukan pemantauan tindakan karantina terhadap 1,5 ton asam kandis senilai Rp686 juta dengan tujuan ekspor ke Australia dan Amerika Serikat, di Bandarlampung, Sabtu.
Dia melanjutkan, peningkatan lebih dari empat kali lipat ini tentunya menjadi angin segar bagi para petani dan juga para pelaku usaha di Lampung.
Menurut dia, komoditas yang bisa dikatakan unik ini telah memenuhi persyaratan teknis ke negara tujuan ekspor dan tentu masih perlu ditingkatkan kembali frekuensi dan volume untuk ekspor berikutnya.
"Rempah khas tanah air yang juga banyak berasal dari wilayah kerjanya seperti cabai jamu, pala, lada, dan cengkeh juga laris di pasar global," kata dia.
Jumadh menambahkan untuk asam kandis (Garcinia xanthochymus) yang telah memasuki pasar global dan beberapa tahun terakhir terus menunjukkan tren peningkatan.
"Perlu dilakukan lagi upaya untuk mendorongnya yakni dengan diplomasi pertanian dan harmonisasi peraturan teknis ke negara baru," kata dia lagi.
Berita Terkait
Lebaran usai, SPKLU tetap layani pengguna mobil listrik di Lampung
Sabtu, 20 April 2024 5:22 Wib
Disnaker Lampung segera periksa perusahaan belum bayarkan THR pekerja
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
Pertamina tingkatkan pengawasan distribusi LPG subsidi
Jumat, 19 April 2024 18:26 Wib
Penyaluran KUR peternakan Lampung 2023 terealisasi Rp1,51 triliun
Jumat, 19 April 2024 17:40 Wib
Polda Lampung: Terjadi 63 kasus kecelakaan selama Ops Ketupat Krakatau
Jumat, 19 April 2024 16:09 Wib
Pengelola catat 58.438 orang lalui Bandara Radin Inten II selama Lebaran
Jumat, 19 April 2024 14:17 Wib
Polda Lampung sebut sebanyak 918.143 pemilir menyeberang ke Jawa
Jumat, 19 April 2024 14:11 Wib
Polisi tangkap ayah dan kakek cabuli anak kandung di Lampung Selatan
Jumat, 19 April 2024 13:14 Wib