Bandarlampung (ANTARA) - Kelompok belajar Klasika membuka kelas mondok angkatan keenam yang berjumlah delapan orang dari berbagai universitas di Lampung yang akan mempelajari sejumlah pemikiran dari tokoh-tokoh besar dunia.
"Selama masa pengkaderan mereka akan tinggal selama 40 hari di rumah ideologi klasika untuk dibekali pengetahuan," kata Direktur Klasika Lampung, Ahmad Mufid, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar peserta tidak menilai informasi dari satu sudut pandang saja sehingga mereka dapat mengurangi potensi terjadinya dehumanisasi di masyarakat.
Saat ini, lanjut dia, masyarakat telah dihadapi dengan revolusi industri 4.0. akibatnya arus informasi semakin cepat dan tidak terbatas.
Oleh sebab itu, masyarakat khususnya pemuda harus bisa menyaring informasi dengan baik.
Sementara itu, penanggung jawab program Klasika Een Riansyah menambahkan, dalam agenda yang dilaksanakan selama 40 hari itu, peserta akan dibekali sejumlah pengetahuan dan sudut pandang tentang manusia dari para filsuf mulai dari Yunani kuno sampai posmodern.
Nantinya pemikiran para filsuf tersebut akan dijadikan sebagai pisau analisis yang dapat digunakan untuk membedah berbagai tindakan dehumanisasi yang telah menyusup di berbagai lini kehidupan, mulai dari pendidikan, sosial-budaya, bahkan politik.
"kita telah sampai pada revolusi industri 4.0 yang secara kasat mata seperti memberi kemajuan, kemudahan dan kecepatan. Tetapi di sisi lain kemajuan tersebut dapat mengancam lunturnya nilai-nilai kemanusiaan pada setiap individu," kata dia.
Ia mengatakan, selain pembekalan materi yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan, peserta juga akan dibekali pemahaman kritis serta keterampilan menulis sebagai menahan opini bagi pengaruh-pengaruh radikal yang ada di media sosial.