Jenewa (ANTARA) - Amerika Serikat telah mengadu di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tentang tarif-tarif India yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap atas tarif baja dan aluminium AS tahun lalu, laporan WTO menyebutkan Kamis (4/7).
Perselisihan tersebut menyusul pengaduan serupa terhadap China, Uni Eropa, dan lainnya, yang membalas dengan cara yang sama, dengan mengatakan tarif AS pada dasarnya adalah langkah-langkah "perlindungan" yang harus disertai dengan pemotongan keseimbangan hambatan perdagangan pada barang-barang lainnya.
Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan bahwa pengenaan tarif baja dan aluminium tersebut bukan bentuk perlindungan.
Sebelumnya, Pada Juni tahun lalu, AS memberlakukan tarif 25 persen terhadap impor baja dan 10 persen pada impor aluminium dari Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa.
WTO sepakat membentuk panel di Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) untuk menyelidiki tarif AS terhadap impor baja dan aluminium yang masuk ke negaranya.
China dan Uni Eropa (UE) bersama Meksiko, Norwegia, Rusia, Kanada, dan Turki sebelumnya memprotes langkah-langkah Washington demi kepentingan ekonomi negaranya.
Pada kesempatan yang sama, India dan Swiss mengajukan permintaan pertama mereka untuk panel serupa guna memutuskan tarif impor baja dan aluminium yang ditetapkan AS.
Seperti tujuh anggota lainnya, India dan Swiss berpendapat bahwa tindakan AS tersebut bukan untuk alasan keamanan nasional, melainkan pembenaran untuk menerapkan tarif impor terhadap barang-barang yang masuk ke AS.
Sementara itu, AS berpendapat bahwa pembentukan empat panel merupakan tindakan pembalasan yang diberlakukan oleh Kanada, China, UE, dan Meksiko.
Berita Terkait
PLN pastikan tidak ada kenaikan tarif listrik pada April-Juni 2024
Minggu, 31 Maret 2024 21:26 Wib
Pemerintah putuskan harga listrik tak berubah jelang Idul Fitri
Jumat, 29 Maret 2024 15:56 Wib
Hutama Karya: Tol Lima Puluh-Indrapura mulai dikenakan tarif
Kamis, 29 Februari 2024 18:56 Wib
Menko : Tidak ada kenaikan tarif listrik dan BBM
Senin, 26 Februari 2024 18:20 Wib
Jalan tol simpang Indralaya-Prabumulih segera bertarif
Sabtu, 3 Februari 2024 15:57 Wib
Tarif penyeberangan eksekutif Merak-Bakauheni naik per 1 Februari
Selasa, 30 Januari 2024 0:51 Wib
BPPRD: Tarif tiga objek pajak naik jadi 50 persen
Rabu, 10 Januari 2024 13:43 Wib
Menurut DJP, tarif efektif rata-rata PPh tidak beri beban baru bagi karyawan
Selasa, 9 Januari 2024 8:29 Wib