Semnas FKIP Unila harmonisasi dunia pendidikan menuju Smart Society 5.0

id lampung, unila, universitas lampung

Semnas FKIP Unila harmonisasi dunia pendidikan menuju Smart Society 5.0

Semnas FKIP Unila harmonisasi dunia pendidikan menuju Smart Society 5.0. ANTARA/HO-Unila

Dunia pendidikan mengalami perubahan signifikan. Oleh karena itu kita harus beradaptasi.

Bandarlampung (ANTARA) - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar seminar nasional sebagai bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-56 FKIP, beberapa waktu lalu.

Dengan tema “Harmonisasi dan Improvisasi Dunia Pendidikan Menuju Smart Society 5.0″, kegiatan itu diikuti 145 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Seminar berlangsung di Hotel Golden Tulip Springhill, Bandarlampung.

Ketua LPPM Unila Dr Habibullah Jimad memberikan apresiasi tinggi kepada FKIP Unila atas konsistensinya menyelenggarakan seminar nasional dan internasional.

“Dunia pendidikan mengalami perubahan signifikan. Oleh karena itu kita harus beradaptasi. Kita perlu terus meningkatkan improvisasi dalam dunia pendidikan dan berharmonisasi dalam menyikapi perubahan ini,” ujar Dr Habibullah Jimad.

Sambutan selanjutnya disampaikan Dekan FKIP Unila Prof Dr Sunyono yang menjelaskan bahwa seminar nasional ini merupakan bagian dari perayaan Dies Natalis ke-56 FKIP Unila yang dilaksanakan setiap tahun.

Dalam perayaan ini, IKU-7 diperebutkan sebagai penghargaan bagi dosen yang telah aktif dalam metode pembelajaran case dan team-based project learning.

Empat narasumber utama turut hadir dalam seminar ini, antara lain Prof Dr Anhar Gonggong, Prof Dr Elindra Yetti, Prof Dr Sowiyah, dan Prof Dr Chansyanah Diawati, yang membahas berbagai aspek penting dalam dunia pendidikan.

Menurut Dr Agung Putra Wijaya MPd selaku ketua pelaksana kegiatan, awalnya terdapat 229 abstrak dari peserta yang masuk, namun setelah melalui proses review, hanya 145 artikel yang layak dipresentasikan.

Mayoritas peserta adalah mahasiswa dengan persentase sekitar 72,8 persen, sementara sisanya adalah dosen atau masyarakat umum. Seminar ini juga diselenggarakan secara hybrid, dengan sebagian besar peserta mengikuti secara online melalui platform Zoom.

“Peserta berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada yang berasal dari Malaysia dan Filipina. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan acara ini secara offline dan online,” ujar Dr Agung Putra Wijaya.

Kegiatan juga dihadiri berbagai pihak, termasuk Ketua LPPM Unila, para dekan, direktur pascasarjana, ketua lembaga, wakil dekan, ketua jurusan, ketua program studi, koordinator bagian TU, dan sub-koordinator di lingkungan FKIP Unila.

Seminar nasional ini menjadi wadah penting bagi para akademisi dan praktisi pendidikan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan masa depan di dunia pendidikan.
Baca juga: Unila-BPS Lampung sinergikan program pojok statistik dan desa cantik untuk penguatan data statistik
Baca juga: Tim PIU RSPTN Unila gelar FGD perencanaan program HETI Project TA 2024