Semarang (ANTARA) - Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menilai bahwa Revolusi Mental yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Joko Widodo) sebagai gagasan yang baik, tetapi sejauh ini belum terlaksana dengan baik.
"Revolusi Mental ramai dibahas di 2014, dan ada artikel yang ditulis oleh Pak Jokowi tanggal 10 Mei 2014," kata Anies, saat acara "Desak Anies", di Semarang, Jawa Tengah, Senin malam.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, gagasan Revolusi Mental sebenarnya pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956, karena melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek.
Anies menyampaikan banyak poin-poin gagasan baik yang disampaikan Presiden Jokowi pada artikel di sebuah surat kabar itu, seperti kemandirian dan reformasi ekonomi, kemudian kebijakan investasi luar negeri sumber daya alam (SDA) agar tidak dijarah perusahaan asing.
"Kemudian, birokrasi harusnya menggunakan sistem politik yang bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Artinya, tidak ada 'ordal' (orang dalam). Kita semua melihat sekarang masih banyak (fenomena, Red.) 'ordal'," katanya lagi.
Bahkan, kata dia pula, baru saja ramai soal uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal dan ada mahasiswa yang jika tidak bisa membayar UKT dianjurkan untuk memanfaatkan layanan pinjaman "online" (pinjol).
"Akhir-akhir ini, temen-temen inget UKT? Ada yang tidak bayar UKT dianjurkan pinjam 'online'. Itu melesetnya jauh sekali dari 'spirit' yang ada di Revolusi Mental," katanya.
Menurut dia, kunci dari Revolusi Mental sebagaimana artikel yang ditulis tersebut sebenarnya adalah contoh dan keteladanan dari pemimpin.
"Itu kalimat di situ. Bahasa kita 'ing ngarso sung tuladha'. Yang di depan harus memberi contoh. Jadi, kami melihat ini sebagai PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan," katanya lagi.
Ide tentang Revolusi Mental, diakuinya, adalah gagasan yang baik, tetapi sayangnya dalam perjalanannya tidak lagi menjadi fokus perhatian dan pegangan.
"Saya melihat ini (Revolusi Mental, Red.) sebuah gagasan yang baik, tapi belum terlaksana dengan baik. Insya Allah, ketika kami bertugas itu dituntaskan supaya menjadi kenyataan di Indonesia," kata Anies Baswedan pula.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 14 November 2023 telah menetapkan tiga pasangan capres dan cawapres menjadi peserta Pilpres 2024.
Ketiganya adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anies sebut Revolusi Mental belum terlaksana dengan baik
Berita Terkait
Surya Paloh: Nasdem buka kemungkinan usung Anies di Pilkada DKI
Sabtu, 27 April 2024 10:26 Wib
AMIN hadiri penetapan pemenang pilpres
Rabu, 24 April 2024 12:16 Wib
Anies-Muhaimin sampaikan selamat untuk Prabowo-Gibran
Selasa, 23 April 2024 5:53 Wib
Anies-Muhaimin: Koalisi Perubahan sudah selesai
Selasa, 23 April 2024 5:28 Wib
Anies-Muhaimin mendoakan hakim MK sebelum baca putusan sengketa Pilpres
Senin, 22 April 2024 8:33 Wib
Hitung KPU: Pasangan AMIN sementara unggul hingga 76,95 persen di Aceh
Jumat, 16 Februari 2024 6:00 Wib
Anies Baswedan ucapkan terima kasih ke petugas KPPS
Rabu, 14 Februari 2024 11:19 Wib
Anies salurkan hak suaranya di TPS 60 Lebak Bulus
Rabu, 14 Februari 2024 9:25 Wib