AEKI Tidak Bina Petani Kopi

id petani, kopi, bubuk, minum kopi, kafein, coffee, Lampung, Lampung Barat, kebun., petik, panen, harga, ekspor

AEKI Tidak Bina Petani Kopi

Ilustrasi petani sedang memetik kopi (ANTARA/Risky Cahyadi).

Beberapa tahun lalu AEKI sering melakukan pembinaan dengan melakukan penyuluhan bersama tim pembina perkopian Lampung, tetapi sejak dua tahun terakhir hal itu tidak lagi dilakukan."
Bandarlampung (Antara Lampung) - Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung sejak beberapa tahun terakhir dinilai kalangan petani kopi khususnya di dataran rendah daerah ini belum maksimal melakukan pembinaan kepada mereka.
        
"Beberapa tahun lalu AEKI sering melakukan pembinaan dengan melakukan penyuluhan bersama tim pembina perkopian Lampung, tetapi sejak dua tahun terakhir hal itu tidak lagi dilakukan," kata Slamet (43), petani kopi Desa Tegal Binangun Sumber Rejo Kabupaten Tanggamus, saat dihubungi dari Bandarlampung, Kamis.
        
Ia menyatakan bahwa pembinaan bagi petani dengan arahan melakukan tata cara budidaya tanaman kopi yang baik sangatlah dibutuhkan, termasuk bantuan bibit atau klon baru, pupuk, alat jemur/pengering, dan kebutuhan budidaya praproduksi kopi lainnya.
        
Diharapkan dengan pembinaan itu, lanjut dia, produktivitas maupun kualitas tanaman kopi menjadi lebih baik dan berpengaruh terhadap harga jual biji kopi.
        
Dia menilai, saat ini AEKI lebih mementingkan pembinaan terhadap petani kopi di dataran tinggi, seperti di Kabupaten Lampung Barat, mengingat kawasan tersebut merupakan penghasil kopi robusta terbesar Lampung.
        
"Jangan karena di Lampung Barat terdapat pusat penyuluhan dan pengembangan kopi milik AEKI, para pengurusnya hanya berkunjung ke sana saja dan sangat jarang melihat kondisi petani di kabupaten lainnya," ujar dia lagi.
        
Karena itu, Slamet mengharapkan AEKI Lampung dapat secara rutin melakukan pembinaan terhadap petani kopi seperti beberapa tahun lalu, salah satunya dengan melakukan pelatihan atau penyuluhan serta juga pemberian bibit, sehingga dapat meningkatkan produktivitas maupun kualitas kopi yang dihasilkan para petani setempat.
        
Ketua Kelompok Tani Dunia Baru Desa Tegal Binangun Sumber Rejo Kabupaten Tanggamus Suyanto (45), mengatakan bahwa sejak setahun terakhir AEKI Lampung tidak lagi rutin turun ke perkebunan petani kopi di daerah ini untuk melihat kondisi tanaman komoditas tersebut.
        
Padahal menurut dia, di Desa Tegal Binangun terdapat beberapa demonstrasi plot (demplot) perkebunan petani kopi yang menjadi binaan AEKI Lampung.
        
"Plang nama AEKI dan tim pembina perkopian Lampung masih tertancap di perkebunan petani itu. Tetapi mereka jarang turun ke lapangan," kata dia lagi.