China hadiahi uang Rp226 juta bagi pelapor penyelundup dari Hong Kong

id penyelundup dari Hong Kong,pelintas batas ilegal Hong Kong, perbatasan Hong Kong-China,Omicron Hong Kong,COVID Hong Kong

China hadiahi uang Rp226 juta bagi pelapor penyelundup dari Hong Kong

Pos pemeriksaan keimigrasian di Zhuhai, Provinsi Guangdong, China. (ANTARA/M. Irfan Ilmie)

Beijing (ANTARA) - Otoritas Kota Zhuhai dan Kota Dongguan, Provinsi Guangdong, China, telah menyediakan uang tunai senilai 100.000 yuan atau sekitar Rp226 juta sebagai hadiah kepada para pelapor dugaan orang yang memasuki wilayah daratan dengan menggunakan mobil atau kapal secara ilegal dari Hong Kong.

Huizhou, kota lain di Provinsi Guangdong yang berbatasan dengan Hong Kong, juga mengumumkan sayembara tersebut, tulis media-media di China, Jumat.

Beberapa warga bahkan ada yang telah menerima 30.000 yuan dan 10.000 yuan karena melaporkan adanya beberapa orang yang menyeberang secara ilegal dari Hong Kong.

Sayembara tersebut digelar sebagai upaya mencegah penyebaran wabah COVID-19 varian Omicron.

Hong Kong sedang mengalami lonjakan kasus terparah dalam gelombang kelima pandemi COVID-19 ini.

Bahkan Kepala Eksekutif Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) Carrie Lam mengakui lonjakan kasus gelombang terakhir ini di luar kemampuan yang dimiliki pemerintahannya sehingga membutuhkan bantuan dari China daratan.

Kota Chenzhou di Provinsi Hunan dan Kota Nan'an di Provinsi Fujian juga menyayembarakan hal yang sama setelah lima dari 15 kasus positif COVID-19 berasal dari orang yang masuk dari Hong Kong melalui Zhuhai pada Senin (14/2).

Setibanya di Zhuhai, mereka melakukan perjalanan ke kota-kota di China daratan sehingga ditemukan dua kasus positif di Chenzhou, dua di Guangzhou (Provinsi Guangdong), dan satu di Shanghai.

Pasien di Shanghai yang merupakan warga China daratan tinggal di Hong Kong melakukan perjalanan via kereta api cepat dari Zhuhai.

Orang tersebut telah ditahan oleh aparat atas pelanggaran protokol kesehatan.

Zhuhai menjadi kota pertama di wilayah daratan yang mengumumkan sayembara tersebut dan pada Selasa (15/2) telah menangkap 10 orang yang hendak menyeberang dari Hong Kong menggunakan perahu motor, seperti diberitakan media lokal.