Mamuju (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat Farid Wajdi mengatakan, pelaksanaan Festival Karampuang menjadi pintu masuk pengembangan kepariwisataan di daerah itu.
"Festival Karampuang yang dilaksanakan 15-17 September 2019 menjadi pintu masuk pengembangan pariwisata di Sulbar, khususnya di Kabupaten Mamuju," kata Farid Wajdi dihubungi di Mamuju, Rabu.
Festival Karampuang dilaksanakan di dua tempat, yakni di kawasan Pulau Karampuang dengan kegiatan, lomba Lepa-lepa, Goes Karampuang serta penyelaman spot diving dan di kawasan Anjungan Pantai Manakarra dengan kegiatan, pertujukan seni dan budaya, karnaval dan pameran.
Ia berharap, melalui Festival Karampuang aktivitas kepariwisataan di Sulbar mengalami peningkatan, sehingga kunjungan wisatawan ke daerah itu akan mengalami peningkatan.
Festival Karampuang lanjut Farid Wajdi, dijadikan sebagai ikon kegiatan seni dan budaya dalam upaya menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Menurutnya, Pulau Karampuang yang berhadapan langsung dengan Kota Mamuju, harus dipromosikan secara masif, baik melalui even, salah satunya Festival Karampuang maupun melalui media sosial.
Promosi yang paling efektif menurutnya, yakni melalui penyelenggaraan even, yakni Festival Karampuang.
"Jadi, kami berharap melalui Festival Karampuang ini, kunjungan wisatawan ke Sulbar akan mengalami peningkatan. Kami akan terus melakukan pembenahan agar pelaksanaan Festival Karampuang bisa lebih menarik yang menampilkan keragaman budaya bahari dan pegunungan yang pada akhirnya dapat menarik wisatawan berkunjung ke Sulbar," terang Farid Wajdi.
Festival Karampuang pintu masuk kembangkan pariwisata di Sulbar
"Festival Karampuang yang dilaksanakan 15-17 September 2019 menjadi pintu masuk pengembangan pariwisata di Sulbar, khususnya di Kabupaten Mamuju," kata Farid Wajdi.