Serena yang berusia 37 tahun terinspirasi Tiger Woods
London, Inggris (ANTARA) - Kemenangan luar biasa Tiger Woods pada Masters tahun ini yang dicapai dalam usia 43 tahun telah menginspirasi Serena Williams yang tiga tahun lagi menjejak usia 40 tahun, kata Serena setelah mencapai final kesebelas Wimbledon-nya, Kamis.
Serena yang seandainya mengalahkan Simona Halep akhir pekan ini bisa menyamai rekor Margaret Court juara tunggal Grand Slam 24 kali, yakin teknologi telah membantunya terus sukses sekalipun harus jeda karena melahirkan anak.
Superstar tenis AS ini hanya kehilangan tiga gim dari lawannya dalam semifinal, Barbora Strycova yang berusia 33 tahun, dengan menang mudah 6-1, 6-2 dalam tempo kurang dari satu jam Kamis malam tadi.
"Saya kira teknologi telah sungguh mengubah," kata Serena yang pada usia 37 tahun 291 hari menjadi finalis Grand Slam tertua dalam era modern.
"Itulah satu-satunya alasan saya bisa bersaing. Saya merasa, seandainya kita sudah memiliki teknologi ini 20 tahun lalu, mungkin (legenda NBA) Michael Jordan masih bermain basket," sambung dia seperti dikutip AFP.
Baca juga: Ajang final jadi pertemuan kesebelas Serena dan Halep
"Saya cuma merasa kita tahu banyak sekali tentang tubuh kita. Hal yang saya lakukan sekarang berbeda dari pada ketika saya pertama kali di tour, teknologi memperpanjang karir saya."
Serena yang awal musim ini terkena cedera lutut menyatakan bukan hanya dia dan Woods yang menikmati karir merentang panjang.
"Bukan cuma saya, ada Roger (Federer, 37 tahun), Tom Brady (atlet baseball terkenal AS berusia 41 tahun), Peyton (Manning, pemain liga profesional NFL), bermain selamanya. Ada begitu banyak atlet yang kini bisa lebih baik dan bermain lebih lama, bahkan menampilkan puncak permainan setelah usia 30-an."
"Atlet-atlet itu, khususnya Tiger, apa yang dia capai pada Masters, telah mengilhami saya. Atlet-atlet itu luar biasa inspiratif. Itu satu hal yang membuat saya terus maju."
Baca juga: Halep libas Svitolina menuju final Wimbledon pertama
Serena yang seandainya mengalahkan Simona Halep akhir pekan ini bisa menyamai rekor Margaret Court juara tunggal Grand Slam 24 kali, yakin teknologi telah membantunya terus sukses sekalipun harus jeda karena melahirkan anak.
Superstar tenis AS ini hanya kehilangan tiga gim dari lawannya dalam semifinal, Barbora Strycova yang berusia 33 tahun, dengan menang mudah 6-1, 6-2 dalam tempo kurang dari satu jam Kamis malam tadi.
"Saya kira teknologi telah sungguh mengubah," kata Serena yang pada usia 37 tahun 291 hari menjadi finalis Grand Slam tertua dalam era modern.
"Itulah satu-satunya alasan saya bisa bersaing. Saya merasa, seandainya kita sudah memiliki teknologi ini 20 tahun lalu, mungkin (legenda NBA) Michael Jordan masih bermain basket," sambung dia seperti dikutip AFP.
Baca juga: Ajang final jadi pertemuan kesebelas Serena dan Halep
"Saya cuma merasa kita tahu banyak sekali tentang tubuh kita. Hal yang saya lakukan sekarang berbeda dari pada ketika saya pertama kali di tour, teknologi memperpanjang karir saya."
Serena yang awal musim ini terkena cedera lutut menyatakan bukan hanya dia dan Woods yang menikmati karir merentang panjang.
"Bukan cuma saya, ada Roger (Federer, 37 tahun), Tom Brady (atlet baseball terkenal AS berusia 41 tahun), Peyton (Manning, pemain liga profesional NFL), bermain selamanya. Ada begitu banyak atlet yang kini bisa lebih baik dan bermain lebih lama, bahkan menampilkan puncak permainan setelah usia 30-an."
"Atlet-atlet itu, khususnya Tiger, apa yang dia capai pada Masters, telah mengilhami saya. Atlet-atlet itu luar biasa inspiratif. Itu satu hal yang membuat saya terus maju."
Baca juga: Halep libas Svitolina menuju final Wimbledon pertama