Presiden: Indonesia berkomitmen kelola hutan dan energi

id Presiden jokowi, jokowi paris cop 21, Indonesia berkomitmen kelola hutan dan energi

Presiden: Indonesia berkomitmen kelola hutan dan energi

Jokowi di Konferensi Perubahan Iklim Dunia 2015. (©REUTERS/Christian Hartmann)

...Penggunaan energi baru terbarukan ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025, dan elektrifikasi pedesaan yang hampir tercapai 100 persen pada 2019, ungkap Presiden...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen mengelola hutan secara berkesinambungan dan mendorong percepatan penggunaan energi baru terbarukan.

"Penggunaan energi baru terbarukan ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025, dan elektrifikasi pedesaan yang hampir tercapai 100 persen pada 2019," ucap Presiden Jokowi dalam konferensi pers di ruang VVIP Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu.

Komitmen Indonesia ini disampaikan Presiden Jokowi pada pertemuan Kepala Negara/Pemerintahan di UNFCCC COP21 yang berlangsung pada hari Minggu, 30 November 2015 di Paris, Prancis.

Komitmen Indonesia untuk pelestarian hutan dalam pembangunan berkelanjutan itu disampaikan bersama 17 negara lainnya, yaitu Australia, Brazil, Kanada, Kolumbia, Kongo, Etiopia, Prancis, Gabon, Jerman, Indonesia, Jepang, Liberia, Meksiko, Norwegia, Peru, Inggris dan Amerika Serikat.

Kepedulian ini disampaikan di mana terdapat satu miliar orang yang hidup secara langsung terkait hutan, dan ada enam miliar orang yang secara tidak langsung terkait dengan masalah hutan.

Pada pertemuan penggunaan energi baru terbarukan (EBT), Presiden Jokowi menekankan komitmen Indonesia mendorong akselerasi penggunaan energi terbarukan, dan Indonesia telah memiliki arah kebijakan yang jelas tentang penggunaan energi baru terbarukan.

Presiden menyampaikan pernyataan di "Leaders Event COP 21", untuk memberi dukungan suksesnya COP21, menegaskan komitmen pada isu perubahan iklim, mengajak negara-negara untuk berkontribusi lebih, mengharapkan kepemimpinan negara maju dalam pengurangan emisi dan mendorong kerja sama internasional, terutama dalan hal adaptif dan implementasi.

Di sela-sela pelaksanaan COP21, Presiden Jokowi melaksanakan pertemuan bilateral dengan 13 Kepala Negara/Pemerintahan, yaitu: Belanda, Norwegia, Serbua, Peru, Vietnam, Iran, Filipina, Kolumbia, Papua Nugini, Jepang, Madagaskar dan Meksiko.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi membahas upaya yang lebih konkrit dalam memperkuat kerja sama bilateral dengan negara-negara sahabat tersebut.Pertemuan COP21 dihadiri pimpinan dari 150 negara di dunia.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu 2 Desember 2015 pada pukul 10.00 WIB, setelah menempuh perjalanan hampir 18 jam dari Paris, Perancis dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.