Keberadaan Harimau Sumatera di Taman Nasional Way Kambas disurvei lagi
Sukadana (ANTARA) - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dalam kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur segera disurvei kembali tahun ini untuk mengetahui populasi dan area persebarannya.
Petugas survei yang terdiri dari staf non-governmental organisation (NGO) lingkungkan seperti Program Konservasi Harimau Sumatera (PKHS), Wildlife Conservation Society (WCS), Alert, RPU, dan staf Balai TNWK Lampung mengikuti pelatihan metode survei harimau sumatera Program Sumatran Wide Tiger Survey (SWTS) dari Kementerian Kehutanan.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Desa Labuhanratu VI, Kabupaten Lampung Timur, Kamis.
"Pelatihan ini membekali teman-teman yang akan melakukan survei populasi harimau sumatera di hutan Taman Nasional Way Kambas," kata Koordinator NGO PKHS Lampung, Sumianto di sela acara.
Sumianto menjelaskan, survei harimau sumatera di Way Kambas akan dilaksanakan tahun 2019. Metode riset dan pemantauan harimau sumatera yang dipakai, pertama okupansi. Okupansi ini untuk mengetahui lokasi keberadaan harimau.
Kedua, metode menggunakan kamera pengawas, untuk memastikan harimau benar ada melalui gambar visual.
"Ketiga, metode DNA, metode ini keyakinannya lebih tinggi karena melalui uji laboratorium dari sampel yang kita dapatkan," ujarnya lagi.
Sampel yang diambil menggunakan riset uji DNA dari kotoran dan rambut harimau.
Sumianto menyebutkan, peninjauan jumlah harimau sumatera di TNWK terakhir dilakukan tahun 2004, estimasi populasinya mencapai 12 hingga 27 ekor.
"Untuk survei SWTS sudah dilakukan di seluruh Sumatera tahun 2007, dan di Way Kambas survei tahun 2014 gambaran jumlahnya 12 hingga 27 ekor," ujar Sumianto pula.
Petugas survei yang terdiri dari staf non-governmental organisation (NGO) lingkungkan seperti Program Konservasi Harimau Sumatera (PKHS), Wildlife Conservation Society (WCS), Alert, RPU, dan staf Balai TNWK Lampung mengikuti pelatihan metode survei harimau sumatera Program Sumatran Wide Tiger Survey (SWTS) dari Kementerian Kehutanan.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Desa Labuhanratu VI, Kabupaten Lampung Timur, Kamis.
"Pelatihan ini membekali teman-teman yang akan melakukan survei populasi harimau sumatera di hutan Taman Nasional Way Kambas," kata Koordinator NGO PKHS Lampung, Sumianto di sela acara.
Sumianto menjelaskan, survei harimau sumatera di Way Kambas akan dilaksanakan tahun 2019. Metode riset dan pemantauan harimau sumatera yang dipakai, pertama okupansi. Okupansi ini untuk mengetahui lokasi keberadaan harimau.
Kedua, metode menggunakan kamera pengawas, untuk memastikan harimau benar ada melalui gambar visual.
"Ketiga, metode DNA, metode ini keyakinannya lebih tinggi karena melalui uji laboratorium dari sampel yang kita dapatkan," ujarnya lagi.
Sampel yang diambil menggunakan riset uji DNA dari kotoran dan rambut harimau.
Sumianto menyebutkan, peninjauan jumlah harimau sumatera di TNWK terakhir dilakukan tahun 2004, estimasi populasinya mencapai 12 hingga 27 ekor.
"Untuk survei SWTS sudah dilakukan di seluruh Sumatera tahun 2007, dan di Way Kambas survei tahun 2014 gambaran jumlahnya 12 hingga 27 ekor," ujar Sumianto pula.