Tanggamus (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung meminta warga agar menerapkan pola 3M plus untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Tanggamus Bambang Sutejo mengatakan, untuk mencegah semakin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya selalu mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan melalui 3M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur.
"Kami selalu meningkatkan kepada masyarakat dengan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M Plus seminggu sekali Menguras, Menutup, Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk penyebab penyakit DBD" kata Bambang Sutejo, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Jumat.
Ia mengatakan, untuk mencegah dari gigitan nyamuk aedes aegypti masyarakat bisa melakukan pencegahan seperti mengoleskan cairan antinyamuk di beberapa bagian tubuh saat beraktivitas di dalam dan luar rumah maupun hendak tidur.
"Menghindari gigitan nyamuk aedes dengan cara menggunakan obat anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, menaburkan abate di tempat yang sulit dibersihkan serta berperan aktif dalam Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan cara menjadi pemantau jentik di rumahnya masing-masing," katanya.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar penyakit DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan pola hidup sehat sangat penting dilakukan khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," ujar dia.
Dia mengatakan, apabila masyarakat ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Apabila ada gejala demam dan setelah berobat tidak ada perubahan segera datang kembali ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut apakah terkena DBD dan apalagi di sekitar tempat tinggal sudah ada yang terkena DBD," ujarnya.
Untuk diketahui pihaknya telah mencatat sebanyak 20 kasus demam berdarah dengue sejak awal bulan Januari hingga Februari 2024.
"Berdasarkan data yang kami terima terdapat 20 kasus DBD yang sudah ditangani dan itu tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Tanggamus Lampung," kata Bambang.