Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandarlampung menyebutkan hingga Mei 2025 tidak ada kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit demam berdarah dengue (DBD) di kota ini atau nol kasus.
"Hingga kini nol kasus kematian karena DBD. Tentunya kita harus bersyukur karena pencegahan telah dilakukan dengan baik," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Bandarlampung Desti Mega Putri di Bandarlampung, Rabu.
Menurut dia, sosialisasi dan penyuluhan untuk pencegahan penyebaran nyamuk aedes aegypti pembawa demam berdarah terus dilakukan hingga tingkat bawah guna menyadarkan masyarakat terkait pola hidup sehat dan bersih (PHBS).
"Kami selalu mengimbau kepada masyarakat untuk lebih rajin dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Kalau ini terus dilakukan, tentu akan menekan angka DBD di Bandarlampung," kata dia.
Namun begitu, Desti pun mengungkapkan Dinkes Bandarlampung mencatat hingga Mei 2025 terdapat 252 kasus di mana paling banyak terjadi pada bulan Januari dengan 58 orang terserang DBD.
"Kemudian pada Februari juga tercatat 57 kasus, Maret 49 kasus April 46 kasus, dan Mei 42 kasus," kata dia.
Dia mengatakan bahwa untuk sebaran masyarakat yang terserang DBD ini menyebar di setiap daerah di 20 kecamatan di Kota Bandarlampung.
"Namun kasus DBD yang paling banyak itu dari Kecamatan Rajabasa dan Kemiling. Dua kecamatan ini paling sering kasus DBDnya ini karena faktor geografis, karena sebelumnya kawasan tersebut merupakan rawa, dan kemudian didirikan bangunan," kata dia.
Baca juga: Dinkes Lampung: Promkes akan tingkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19
Baca juga: Dinkes Lampung Selatan libatkan warga guna kendalikan kasus DBD
Baca juga: Dinkes Lampung Selatan optimalkan sosialisasi cegah penularan HIV/AIDS
