NTP Lampung naik 2,08 persen di Mei 2024

id Pertanian lampung, NTP lampung, ekonomi lampung

NTP Lampung naik 2,08 persen di Mei 2024

Ilustrasi- Petani di Kabupaten Lampung Tengah sedang mengusahakan lahan pertaniannya. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa nilai tukar petani (NTP) di wilayah tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,08 persen di Mei 2024 dibanding bulan sebelumnya
 
"Nilai tukar petani mengalami kenaikan sebesar 2,08 persen. Pada Mei nilai tukar petani sebesar 121,79 mengalami peningkatan dari April yang sebesar 119,32," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangannya secara daring di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan peningkatan nilai tukar petani pada Mei 2024 terjadi akibat naiknya indeks harga yang diterima petani dari 145,65 di April menjadi 148,30 di Mei atau naik sebesar 1,82 persen. Serta turunnya indeks harga yang harus dibayarkan oleh petani sebesar 0,25 persen yaitu dari 122,07 di April menjadi 121,76 di Mei.

"Penurunan indeks yang dibayarkan petani disebabkan oleh turunnya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,40 persen dan naiknya indeks biaya produksi serta penambahan barang modal sebesar 0,08 persen," katanya.

Dia menjelaskan peningkatan nilai tukar petani di bulan ini juga dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar petani di beberapa subsektor pertanian seperti hortikultura sebesar 2,41 persen.

Kemudian subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 4,24 persen, subsektor peternakan 1,26 persen. Sedangkan nilai tukar petani yang mengalami penurunan ada di subsektor tanaman pangan sebesar 0,27 persen, subsektor perikanan tangkap sebesar 2,53 persen, dan subsektor perikanan budidaya 0,67 persen.

"Sedangkan untuk nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) di Lampung naik sebesar 1,74 persen. Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima oleh petani mengalami peningkatan 1,82 persen dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal naik 0,08 persen," tambahnya.

Ia mengatakan ada beberapa subsektor yang mengalami kenaikan nilai tukar usaha rumah tangga pertanian yakni hortikultura sebesar 1,99 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,80 persen, dan peternakan sebesar 0,89 persen.